Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPH Migas Minta Digitalisasi Nozel Dilengkapi Identifikasi Konsumen

Kompas.com - 16/12/2019, 15:42 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginstruksikan PT Pertamina (Persero) untuk segera mencatat penjualan Jenis BBM Tertentu (JBT) melalui Digitalisasi Nozel.

Permintaan Menteri ESDM tersebut dituangkan Melalui Surat Nomor 2548/10/MEM.S/2018 tanggal 22 Maret 2018.

Digitalisasi Nozel merupakan program sinergi BUMN dalam meningkatkan pengawasan BBM bersubsidi (minyak solar) dan BBM penugasan (premium) melalui pencatatan elektronik.

Pencatatan elektronik itu diperlukan karena dapat mengidentifikasi penggunaan dan penyaluran di titik serah penyalur (ujung nozel) oleh badan usaha pelaksana.

Baca juga: Digitalisasi Nozzle, Data SPBU Se-Indonesia Terpantau Secara Real Time

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, JBT merupakan komoditas yang disubsidi sehingga akuntabilitas dan penyalurannya harus dikontrol.

Penerapan Digitalisasi Nozel sendiri diatur dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 06 Tahun 2013 tentang Penggunaan Teknologi Informasi dalam penyaluran BBM.

Tindak lanjut surat Menteri ESDM

Sebagai tidak lanjut surat Menteri ESDM, PT Pertamina dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menandatangani kerja sama program Digitalisasi Nozel, Jumat (31/8/2018) lalu.

Guna mengawasi penerapan Digitalisasi Nozel, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa bersama VP Fuel Sales PT Pertamina, Manager Tim Digitalisasi, Dwi Ari Puja, beserta tim dan perwakilan PT Telkom Indonesia, Dwi Doso, mengecek empat SPBU di Jakarta.

Baca juga: Awasi BBM Subsidi, Nozzle di SPBU Akan Terkoneksi ke Kemenkeu dan BPH Migas

Keempatnya yakni SPBU 34- 129902 Jalan Gatot Subroto, Kuningan, SPBU 34- 12804 Jalan Prof Dr Soepomo Tebet, Jakarta Selatan, SPBU 34- 12503 Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan SPBU 34- 12507 Jalan Raya Cilandak KKO, Pasar Minggu.

Hasilnya, diketahui transaksi pembelian BBM dan Status Automatic Tank Gauge (ATG) sudah aktif dan terkoneksi dengan server SPBU.

Namun, pencatatan nomor polisi kendaraan untuk pembelian solar subsidi baru bisa dicatat melalui mesin EDC dan belum terkoneksi dengan server SPBU.

“Kami meminta sistem identifikasi konsumen dan volume pembelian pada Digitalisasi Nozel SPBU,” kata Fanshurullah, dalam keterangan tertulisnya (16/12/2019).

Baca juga: Pertamina Targetkan Digitalisasi Nozzle Rampung Awal 2019

Ia melanjutkan, nantinya bila dilakukan pembatasan pembelian solar harian, kendaraan yang melakukan pembelian di atas batas tidak bisa dilayani karena sistem nozel otomatis terkunci.

Berdasarkan rilis BPH Migas, Sabtu (14/12/2019), Kepala BPH Migas menyatakan, hingga Kamis (12/12/2019) sudah terealisasi 2.539 dari target 5.518 Digitalisasi Nozel.

“Kami harap sisa target tersebut dapat segera terealisasi,” kata Fanshurullah.

Sama seperti hasil pengecekan, 2.539 Digitalisasi Nozel tersebut belum dapat mencatat nomor polisi kendaraan sehingga keluaran yang dihasilkan belum dapat dijadikan perangkat untuk pengawasan dan pengendalian BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com