Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edhy Prabowo Tak Sendirian, Lobster Juga Bikin Trump Kena "Bully"

Kompas.com - 17/12/2019, 10:27 WIB
Muhammad Idris,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lobster dalam beberapa hari terakhir ini jadi perdebatan di Indonesia. Ini setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo merencanakan dibukanya kembali ekspor benih lobster.

Rupanya, ribut-ribut soal lobster tak hanya terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Lobster juga jadi isu panas bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dilansir dari CNN, Selasa (17/12/2019), banyak kemarahan terjadi di AS karena masalah lobster. Para petambak lobster di AS, khususnya Negara Bagian Maine, meradang karena pasar lobster mereka rusak akibat kebijakan Trump.

Maine sendiri terkenal sebagai salah satu sentra budidaya lobster di dunia. Maine sejak puluhan tahun bersaing dengan kompetitor mereka dari Kanada memperebutkan pasar lobster di AS dan pasar dunia.

Penyebab frustasinya petambak lobster di AS disebabkan imbas perang dagang dengan China yang dimulai Trump. China sendiri jadi negara tujuan ekspor bagi lobster yang banyak dibesarkan dari Maine.

Baca juga: Soal Benih Lobster, Hashtag Tenggelamkan Edhy Prabowo Jadi Trending

Tetapi, akibat perang dagang, ekspor lobster yang sempat booming selama bertahun-tahun ke China, telah anjlok hingga 84 persen.

Jatuhnya nilai ekspor ini terjadi setelah Beijing memberlakukan tarif masuk yang terlampau tinggi sebagai balasan kebijakan Trump.

China, dengan pesatnya pertumbuhan kelas menengah, telah lama jadi deretan negara yang konsumsi lobsternya paling tinggi di dunia.

Lebih ironis lagi pagi petambak lobster Paman Sam, pasar yang kosong karena terganjal tarif masuk ini malah diisi pesaing mereka dari Kanada.

Maine Coast Company, salah satu perusahaan budidaya lobster AS, pada dua tahun lalu bisa mengirim lobster hidup ke sebesar 2 juta pon dengan nilai 12 juta dollar AS ke China.

Baca juga: Edhy Prabowo Sebut Ekspor Benih Lobster Butuh Aturan yang Pasti

Saat tengah menikmati booming permintaan lobster, di waktu bersamaan, Trump mulai meningkatkan tensi perang dagang dengan China.

Langkah Trup ini langsung memicu serangkaian balasan pengumuman peningkatan tarif masuk dari Beijing pada produk AS, tak terkecuali komoditas lobster. 

China mulai mengenakan tarif tinggi pada lobster AS pada Juli 2018, membuat 20 persen penjualan dari Maine langsung menguap begitu saja.

Sejumlah perusahaan budidaya lobster AS sendiri sebenarnya tak tinggal diam. Mereka mencari pasar lain ke negara-negara Asia, namun pasar-pasar tersebut tak cukup menampung besarnya market yang hilang dari restoran-restoran di China.

Petambak Maine juga semakin terpukul lantaran Trump seolah mengabaikan mereka dalam kesulitan.

Pemerintah Trump akan meluncurkan paket bailot besar untuk para petani seperti kedelai dan jagung, dengan mengganti kerugian petani akibat perang dagang dengan China.

Di sisi lain, para petambak lobster seperti dianaktirikan karena tak masuk dalam skema bailout.

Baca juga: Edhy Prabowo soal Ekspor Benih Lobster: Baru Bicara Rencana Saja Sudah Macam-macam...

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com