Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2020, LinkAja Salurkan Bansos Pakai Fitur Pengenalan Wajah

Kompas.com - 17/12/2019, 14:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja bakal mengimplementasikan penyaluran atau distribusi bantuan sosial (bansos) menggunakan fitur pengenalan wajah (face biometrik) pada 2020.

Tak hanya bantuan sosial, program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan bantuan sosial lain dari pemerintah rencananya bakal didistribusikan via face biometrik ini.

"Ke depan kami akan distribusi bansos bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)," kata COO LinkAja Haryati Lawidjaja di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: LinkAja Bakal Hadirkan Fitur Syariah

Wanita yang kerap disapa Fey ini mengatakan, distribusi bansos menggunakan teknologi digital ini dipilih agar pemberian bansos bisa tepat guna, tepat sasaran, dan tepat waktu. Pasalnya selama ini, proses distribusi bansos masih manual menggunakan kartu dan pin.

Hal itu dianggap menyulitkan penerima yang kebanyakan ibu-ibu dan manula karena belum begitu paham tentang teknologi.

"Kebanyakan kemarin-kemarin harus pakai kartu dan pin. Tapi kebanyakan mereka enggak ngerti dan orang tua kadang suka lupa bawa kartu dan pin itu. Jadi distribusi bantuan sosial menggunakan face biometrik," ucap Fey.

Baca juga: Menggunakan Kartu Kredit Berdua dengan Pasangan, Perlukah?

Mengingat banyak orang tua dan manula, pendafataran face biometrik ini dilakukan bukan hanya bagi penerima bansos, tapi juga bagi salah seorang anggota keluarga yang masih dalam satu Kartu Keluarga (KK) agar bisa diwakili.

"Kebanyakan pemerima bansos sudah tua, jadi yang kami daftarkan bukan cuma si penerima. Makanya kemarin arahan dari pemerintah juga, face biometrik didaftarkan oleh salah satu anggota keluarga yang ada di dalam satu KK," ucap Fey.

Untuk memperlancar distribusi, LinkAja juga telah melakukan simulasi di 3 kota selama tahun 2019, antara lain Sleman, Madiun, dan Penajem Paser Utara.

"Karena sudah melakukan pilot project, ke depannya ini harapannya di tahun 2020 bisa diimplementasikan," harap Fey.

Baca juga: Datangi Kantor Erick Thohir, Nasabah Jiwasraya Minta Kejelasan Nasib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com