JAKARTA, KOMPAS.com - Nikel, salah satu mineral tambang, mendadak jadi perbincangan banyak orang. Logam ini tengah jadi sorotan karena membuat Indonesia digugat Uni Eropa di WTO.
Bahkan, mineral yang memiliki simbol kimia Ni sampai disebut-sebut Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Politikus Partai Gerindra ini menyamakan kebijakan ekspor nikel dengan rencananya membuka ekspor losbter.
Mengutip laman resmi Vale Indonesia, nikel adalah logam sangat berguna yang dimanfaatkan di mana-mana.
Nikel keras namun bisa dibentuk, tahan karat, dan sifat mekanis serta fisiknya tetap bertahan biarpun terpapar suhu ekstrem.
Logam ini bermutu tinggi karena berguna untuk pelapisan dan baterai. Nikel juga berfungsi memberi lapisan metalik cemerlang seperti pada keran dan pancuran di kamar mandi.
Bahkan di saat sekarang, hampir tak ada orang yang tak bisa lepas dari nikel. Ini karena logam ini dipakai sebagai salah satu bahan utama pembuat baterai lithium isi ulang pada gadget.
Nikel juga sangat berharga di masa depan seiring pesatnya tren kendaraan listrik di dunia.
Baca juga: Susi Tak Setuju Ekspor Benih Lobster Disamakan dengan Ekspor Nikel
Dalam industri baja, logam ini berperan sangat penting. Nikel memiliki sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur, ornamen-ornamen rumah dan gedung, elektronik, serta komponen industri.
Berdasarkan publikasi Vale Indonesia yang mengutip Data US Geological Survey menyebutkan, dari 80 juta metrik ton cadangan nikel dunia, hampir 4 juta metrik ton tersimpan di Indonesia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan