Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juni Tahun Depan, 5.518 SPBU Pertamina Terapkan Digitalisasi Nozzle

Kompas.com - 18/12/2019, 19:46 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) Tbk tahun ini telah mengubah pelayanannya menjadi digitalisasi pipa pengisian (IT Nozzle) di 2.128 SPBU. Namun, realisasi tersebut belum memenuhi target yang seharusnya 5.000 lebih SPBU sudah menerapkan digitalisasi nozzle.

"Tahun ini, Pertamina sudah melaksanakan IT Nozzle. Walaupun belum sampai semua. Dari 5.518 SPBU yang ditargetkan melaksanakan IT Nozzle, alhamdulillah sudah sampai 2.128," ujar Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Namun, BPH Migas memastikan bahwa penerapan digitalisasi nozzle di 5.518 SPBU, bakal terlaksana pada pertengahan tahun 2020 mendatang. Hal ini berdasarkan pertemuan antara pertemuan Kementerian ESDM, BPH Migas, Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk mempercepat penerapan digitalisasi itu.

"Kemarin, dua hari lalu, kami sudah sepakat di 5.518 IT Nozzle ini akan kami wujudkan komitmen bersama kita di Juni 2020. Jadi Juni 2020, di 5.518 sudah diterapkan IT Nozzle," ucapnya.

Baca juga: Pertamina Minta BPH Migas Atur Tata Cara Penjualan BBM di SPBU

Diakui, bahwa digitalisasi nozzle tidak sesuai target yang direncanakan Pertamina akan terealisasi secara keseluruhan pada akhir tahun 2018 lalu. Namun, BPH Migas memastikan Juni 2020 nanti, sisa SPBU yang belum mengubah digitalisasi nozzle akan menerapkannya.

"Bahwa BPH Migas menjadi saksi dalam MoU bulan Agustus 2018, untuk komitmen melaksanakan IT Nozzle di 5.518 SPBU Pertamina. Target awal tadinya akhir tahun 2018, tapi kenyataannya tidak selesai sampai akhirnya sekarang ini belum selesai," katanya.

Apabila seluruh SPBU sudah menggunakan digitalisasi nozzle, maka minyak yang akan didistribusikan akan sesuai dengan kebutuhan SPBU. Digitalisasi nozzle ini merupakan hasil kerja sama Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Digitalisasi nozzle dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi dan BBM satu harga terjamin ketersediannya.

Hasil penjualan BBM juga akan terekam secara akurat dan laporannya masuk secara real time sekaligus menghindari adanya kecurangan dalam penyaluran BBM.

"Tiap bulan kami memverifikasi BBM Subsidi untuk dilaporkan ke Kementerian Keuangan agar tepat sasaran. SPBU-SPBU yang potensi nakal ini jadi ketahuan yang menjual BBM Subsidi di atas 200 liter," katanya.

Baca juga: Jangan Kaget, Pertamina Juga Punya Bisnis Cuci Mobil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com