Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Hentikan Produksi 737 Max, Ekonomi AS Kian Tertekan

Kompas.com - 19/12/2019, 10:25 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, akan menghentikan sementara produksi pesawat jet 737 MAX pada Januari 2020. Hal tersebut dinilai akan memberikan dampak buruk bagi ekonomi Amerika Serikat.

Pada Selasa (17/12/2019), Boeing mengumumkan keputusan perusahaan untuk berhenti memproduksi pesawat jenis 737 Max yang sejak Maret lalu telah dikandangkan di hampir seluruh dunia.

Hal itu seiring dengan kecelakaan fatal yang terjadi Oktober 2018 dan Februari 2019. Adapun pesawat jenis tersebut hingga saat ini menjadi pesawat dengan permintaan terbanyak bagi Boeing.

Baca juga: Boeing Resmi Hentikan Produksi 737 MAX

Dikutip dari CNN, sebagai perusahaan manufaktur terbesar sekaligus eksportir nomor wahid di Amerika Serikat, penghentian produksi 737 Max bakal membebani pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam awal tahun depan.

Ekonom senior Capital Economic Michael Pearce mengatakan, penghentian produksi tersebut bakal membuat pertumbuhan ekonomi AS tertekan 0,5 persen poin secara tahunan di kuartal pertama tahun depan.

Adapun Kepala Ekonom RMS US juga memprediksi hal yang sama.

Baca juga: Boeing Stop Produksi Pesawat 737 MAX, Ini Tanggapan Kemenhub

Sementara, Ekonom JPMorgan Michael Feroli dan Daniel Silver memprediksi dampak penghentian produksi 737 Max terhadap tertekannya pertumbuhan PDB yang sedikit lebih tinggi, yaitu 0,6 persen.

Penghentian produksi tersebut juga membuat Ekonom Bank of Amerika Stephen Juneau and Michelle Meyer mengoreksi proyeksi pertumbuhan PDB AS di kuartal I-2019 dari yang sebelumnya 1,7 persen jadi hanya 1,2 persen.

Masalah yang dihadapi Boeing tersebut diprediksi juga bakal menekan industri manufaktur AS yang dalam beberapa bulan terakhir sedang dihadapkan pada kondisi sulit.

Baca juga: Kenapa Benih Lobster Tak Dibudidaya Saja? Ini Kendalanya Kata KKP

Faktor lain yang bisa melukai perekonomian adalah PHK. Meski, Boeing mengatakan tidak memiliki rencana untuk memangkas staf karena produksi 737 Max dihentikan. Pihak perusahaan mengatakan, pekerja akan dipindahkan ke jet dan produk lainnya.

Namun demikian, masih ada kemungkinan pemangkasan pekerja di antara rantai pasokan Boeing, yang dapat merugikan belanja konsumen dan membebani pertumbuhan ekonomi.

Namun, jika Boeing melanjutkan produksi setelah kuartal pertama 2020, para ekonom menilai dampak dari penghentian produksi hanya bersifat sementara.

Baca juga: Milenial, Kini Pengajuan KPR Bisa Lewat Aplikasi Mobile

"Yang penting, hambatan yang diharapkan dari Boeing harus sementara," kata Juneau dan Meyer. Karena itu tidak secara material mengubah prospek pertumbuhan atau kebijakan moneter 2020," kata dia.

Federal Reserve memang memangkas suku bunganya tiga kali tahun ini untuk mendorong pertumbuhan.

Jika hambatan Boeing terhadap perekonomian hanya sementara seperti yang diharapkan, bank sentral tidak perlu memikirkan ulang strategi moneternya, sehingga begitu produksi 737 Max dilanjutkan, Boeing dibarapkan kembali memberi dorongan bagi ekonomi AS.

Baca juga: Shopee Tebar Promo Akhir dan Awal Tahun, Ada Cashback 100 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Mudik Lebaran, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Mudik Lebaran, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Whats New
Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag: Kita Intip-intip Ini...

Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag: Kita Intip-intip Ini...

Whats New
THR Ojol,  InDrive Beri Insentif Khusus Lebaran 2024

THR Ojol, InDrive Beri Insentif Khusus Lebaran 2024

Whats New
Biar Makin Hemat, Manfaatkan Voucer Belanja Lazada Ramadhan Sale untuk Belanja Kebutuhan Ibu dan Anak

Biar Makin Hemat, Manfaatkan Voucer Belanja Lazada Ramadhan Sale untuk Belanja Kebutuhan Ibu dan Anak

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com