Libur Natal dan Tahun Baru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 21,2 Triliun

THINKSTOCKS/FITRIYANTOANDI Ilustrasi rupiah.

THINKSTOCKS/FITRIYANTOANDI Ilustrasi rupiah.

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan mengalokasikan dana  Rp 21,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.

Direktur Utama BTN, Pahala Mansury mengatakan, kebutuhan uang tunai pada saat libur Natal dan Tahun Baru selalu mengalami peningkatan hingga 20 persen dari hari biasa.

Untuk memudahkan nasabah, alokasi dana likuiditas akan dibagi dengan komposisi sebanyak 25 persen atau sekitar Rp 5,3 triliun akan didistribusikan ke mesin ATM.

Sisanya Rp 15,9 triliun dianggarkan untuk kas pada Kantor Cabang. BTN tercatat memiliki 2.160 ATM yang terhubung dengan jaringan ATM Link.

BTN pun memiliki 969 outlet untuk melayani nasabah perseroan di seluruh Indonesia.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, BI Siapkan Uang Tunai Rp 105 Triliun

“Likuiditas yang kami siapkan menyesuaikan dengan tren masyarakat yang saat ini makin aktif melakukan transaksi non tunai dan memanfaatkan fitur layanan transaksi digital baik lewat mobile banking dan LinkAja,” kata Pahala dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12/2019).

Per November 2019, pertumbuhan transaksi internet banking, ATM, mobile banking, dan kartu debit mengalami peningkatan 12 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari 227,71 juta transaksi menjadi 256,12 juta transaksi.

“Masyarakat sudah mulai melek IT dan ini merupakan peluang bagi bank untuk menyesuaikan diri menangkap kebutuhan itu. Kami sudah siapkan produk layanan berbasis digital yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Baca juga: Akhir Tahun, BNI Siapkan Uang Tunai Rp 16,9 Triliun Per Minggu

Untuk memberikan layanan perbankan kepada masyarakat pada saat libur cuti bersama, BTN tetap memberikan layanan secara terbatas.

Kantor cabang BTN akan memberikan pelayanan secara terbatas sesuai dengan jadwal kliring yang diatur dari regulator.

"Pelayanan kepada masyarakat tetap dioptimalkan. Kami tetap buka dan memberikan layanan secara terbatas sesuai dengan jadwal kliring dari regulator," katanya.