Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Waspada Dampak Pemakzulan Trump | Asuransi Besar Gagal Bayar

Kompas.com - 20/12/2019, 05:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar resminya pemakzulan Presiden AS Donald Trump tak hanya menggemparkan Negeri Paman Sam, tetapi juga seluruh dunia termasuk Indonesia.

Dampak pemakzulan Trump terhadap perekonomian global pun mulai ditilik, termasuk oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pernyataannya tentang waspada dampak pemakzulan Trump menjadi berita populer Money Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Berikut 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak disimak pagi ini.

1. Trump Dimakzulkan, Sri Mulyani Sebut RI Harus Waspada

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemakzulan Presiden Amerika Serikat oleh DPR AS pada Rabu (18/12/2019) waktu setempat perlu diwaspadai.

Adapun pemakzulan Trump dilandaskan pada dua pasal yang diajukan oleh DPR, yaitu penyalahgunaan kekuasaan serta menghalangi penyelidikan Kongres.

"Keputusan di Amerika Serikat untuk kongres Amerika Serikat melakukan impeachment (pemakzulan) terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump menciptakan ketidakpastian tinggi. Ini berpengaruh terhadap perilaku ekonomi, baik perusahaan maupun konsumen," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Selengkapnya, baca di sini.

2. Sederet Perusahaan Asuransi Besar di Indonesia yang Gagal Bayar

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami gagal bayar polis kepada nasabah terkait produk investasi Saving Plan.

Nilainya tak tanggung-tanggung, BUMN asuransi ini menyatakan sudah tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun.

Jiwasraya tak sendirian, ada dua perusahaan asuransi besar lain di Indonesia yang menunggak pembayaran kepada nasabahnya. Berikut daftar perusahaan asuransi besar yang gagal bayar

Selengkapnya, baca di sini.

3. Ahok Diminta Berani Tagih Piutang Pertamina ke Pemerintah

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu meminta Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak hanya diberi tugas soal bagaimana penerapan program B30.

B30 merupakan program pencampuran minyak sawit mentah (crude palm oils/CPO) sebanyak 30 persen ke bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

“Kalau Ahok diberi tugas disuruh bereskan B30, itu (B30) tugasnya kepala divisi. Dia kan katanya orang hebat, orang hebat harusnya kasih kerjaan yang berat,” ujar Said dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Selengkapnya, baca di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com