Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2019: Harga Tiket Pesawat Mahal!

Kompas.com - 20/12/2019, 06:18 WIB
Kiki Safitri,
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kenaikan harga tiket pesawat yang tidak wajar sejak akhir tahun 2018 hingga 2019 sempat menjadi pembahasan hangat.

Masyarakat pun banyak yang menyuarakan keberatannya soal harga tiket pesawat yang mahal.

Ari Askhara yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sekaligus Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) membenarkan kenaikan harga tiket pesawat mencapai 40 persen sampai dengan 120 persen.

Menurut Ari, hal ini akibat modal yang dikeluarkan maskapai yang tidak sedikit.

Baca juga: Mengapa Harga Tiket Pesawat First Class Sangat Mahal?

Kala itu, Ari mengeluhkan biaya avtur yang cukup mahal dan mendominasi sekitar 40 persen dari struktur biaya operasional maskapai.

Selain itu, biaya operasional penerbangan, seperti leasing pesawat, perawatan, dan lain sebagainya menjadi lebih tinggi karena kurs dollar AS yang melambung tinggi.

Berikut ini sejumlah informasi yang dihimpun Kompas.com soal mahalnya harga tiket pesawat di tahun 2019.

1. Dugaan Kartel

Mahalnya harga tiket pesawat memunculkan dugaan adanya kartel. Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Saragih menyebut, kartel mungkin saja dilakukan karena melihat harga tiket pesawat yang naik dan turunnya secara bersamaan. 

Selain itu, rangkap jabatan yang terjadi dalam internal Garuda dan Sriwijaya Air juga mengindikasi adanya persaingan usaha yang tidak sehat. 

"Terkait dengan itu, KPPU juga sudah masuk dalam tahap penelitian rangkap jabatan di Garuda dan Sriwijaya," katanya saat ditemui di kantor KPPU, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Besok, KPPU Gelar Sidang soal Dugaan Kartel Tiket Pesawat

2. Jokowi Ancam Pertamina

Setelah beberapa bulan debat kusir tak henti-hentinya, akhirnya Presiden RI Joko Widodo turun tangan. Jokowi meminta PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar avtur.

Hal ini mengingat terdapat selisih yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga avtur di negara tetangga, dengan selisih mencapai 30 persen.

Jokowi juga menyatakan, ada banyak perusahaan swasta yang mengantre untuk menjual avtur. Ia lalau memberikan Pertamina dua opsi yakni menurunkan harga avtur atau mengizinkan perusahaan minyak lain untuk menjual avtur, agar tak dimonopoli.

"Pertamina kemarin laporan lisan kepada saya, untungnya sudah di atas Rp 20 triliun kok," kata Jokowi seusai menghadiri acara perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Konsumsi Avtur Pertamina Menurun

3. Penurunan Harga Avtur

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual avtur pada 16 Februari 2019. Pertamina mengatakan harga baru avtur, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com