Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sumber Duit, Pelihara Burung Kicau Sudah Dianggap Investasi

Kompas.com - 22/12/2019, 16:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seolah tak kenal musim, hobi memelihara burung kicau seolah tak pernah mati. Dari tahun ke tahun, kompetisi burung kicau bahkan semakin banyak di sejumlah daerah di Indonesia.

Harga beberapa jenis burung kicau juga relatif tak ramah di kantong, bahkan ada yang mencapai ratusan juta.

Beberapa waktu lalu, seorang penumpang Garuda dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rendy Lesmana, mengaku kehilangan seekor burung kicau berjenis kacer seharga Rp 150 juta yang disimpan di bagasi pesawat.

Burung itu, merupakan salah satu burung kicau yang dibawa Rendy ke Jakarta dari Pontianak, untuk mengikuti kontes kicau mania.

Wakil Ketua Umum Komunitas Kicau Mania, Giri Prakosa, mengungkapkan selama ini tak ada pakem soal penetuan harga burung kicau di pasaran.

Harga burung kicau, bisa melejit drastis jika sang burung memenangi banyak lomba kicau di kontes level nasional.

Baca juga: Kenapa Harga Burung Kicau di Indonesia Bisa Sampai Ratusan Juta?

Banyak penghobi burung, rela merogoh duit ratusan juta demi membeli burung kicau yang diicarnya.

Bahkan, lanjut Giri, seorang pehobi burung kicau berpengalaman yang beruntung menemukan 'bakat terpendam' seekor burung kicau, bisa menjadikannya sebagai sumber uang yang besar.

"Jangan salah, banyak pehobi yang berani bayar mahal, karena dia yakin burung yang dibelinya bisa menghasilkan uang lebih banyak lagi. Pelihara burung sudah jadi semacam investasi," kata Giri kepada Kompas.com, Minggu (22/12/2019).

Ibarat audisi pencarian bakat, banyak pehobi burung memang sengaja berburu burung-burung kicau dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka rela keluar ongkos untuk terbang ke luar pulau demi mendapatkan burung kicau yang diincarnya.

Mereka rela mendatangi kota-kota di seluruh Indonesia demi mencari burung kicau yang sesuai. Apalagi, saat ini, sudah banyak event perlombaan burung kicau di sejumlah provinsi.

Baca juga: Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat Garuda

"Ada pehobi yang sudah berpengalaman sekali, yang tahu soal kualitas burung kicau. Dia beli mahal, sudah perhitungkan kalau burung yang diincarnya itu benar-benar layak (kicauannya). Banyak juga pehobi dari Malaysia cari burung ke sini," ujar Giri.

"Dia perhitungkan berapa banyak peluang apakah ini burung kalau diikutkan kompetisi bisa menang lomba. Apakah bisa balik modal kalau dilombakan," tambahnya.

Dia mengasumsikan, rata-rata hadiah yang diterima juara pertama kompetisi kicau adalah 45 persen dari total dana yang terkumpul sebagai biaya pendaftaran.

"Jadi anggap saja di level kompetisi nasional kalau peserta lombanya 36 orang, harga tiket lombanya sampai Rp 10 juta, jumlah hadiahnya berarti Rp 162 juta. Kalau bisa menang sekali saja, sudah balik modal," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com