JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi global dari tahun ke tahun diprediksi semakin tak menentu. Beberapa sebab antara lain perang dagang, sanksi ekonomi, hingga embargo.
Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohamad, melontarkan inisiatif agar negara-negara muslim menggunakan mata uang emas atau dinar dalam transaksi perdagangan.
Selain itu, dalam Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara Islam Dunia di Malaysia, dia mendorong negara-negara muslim menggunakan cara berdagang lama, yakni barter ketimbang mengandalkan dollar AS.
"Saya menyarankan gagasan perdagangan menggunakan dinar emas dan perdagangan sistem barter di antara kita, kami serius melihat ini," kata Mahathir seperti dilansir dari Reuters, Senin (23/12/2019).
Dia mencontohkan, sejumlah negara seperti China kini mulai mengurangi dollar AS sebagai cadangan devisanya.
Mahathir juga memuji Iran dan Qatar karena menahan embargo ekonomi dan mengatakan penting bagi dunia Muslim untuk mandiri untuk menghadapi ancaman di masa depan.
Baca juga: Koin Emas Seperti Dinar Bernuansa Nusantara Hadir, Minat Beli?
Negara-negara Arab yang bersekutu dengan AS, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar sekitar 2,5 tahun yang lalu atas tuduhan mendukung terorisme, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Doha.
Menurutnya, negara manapun bisa digilir sanksi ekonomi dari Amerika Serikat jika ada dinilai merugikan Negeri Paman Sam.
Opsi menggunakan dinar dan perdagangan barter dalam skala besar, bisa punya efek signifikan pada kestabilan ekonomi dunia.
"Dengan dunia menyaksikan negara-negara membuat keputusan sepihak untuk menjatuhkan tindakan hukuman seperti itu," kata Mahatir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.