Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Dapat Suntikan Dana Rp 1 Triliun dari Bank BJB

Kompas.com - 23/12/2019, 18:48 WIB
Dendi Ramdhani,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) secara resmi mendapat suntikan dana sebesar Rp 1 triliun dari Bank BJB.

Hal itu tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (23/12/2019).

Kesepakatan itu ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dihadapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ada empat paket kerja sama yang disepakati, di antaranya fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 1 triliun, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan jaringan pemasaran Bulog.

Kemudian, pemberian fasilitas kredit kepada produsen gabah atau beras mitra program On Farm yang dikelola Bulog, serta penyaluran fasilitas dan bantuan pembayaran kolektif angsuran BJB Kredit Guna Bhakti bagi pegawai Perum Bulog.

Baca juga: Bulog Lelang 20.326 Ton Beras Turun Mutu, Ini Cara Mengikutinya

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menuturkan, suntikan dana tersebut membawa angin segar bagi Bulog yang tengah ditugaskan pemerintah mencari pendanaan dengan suku bunga yang kompetitif.

Selama ini Bulog memiliki utang cukup tinggi mencapai Rp 28 triliun karena bunga pinjaman besar.

Budi pun berharap kerja sama itu dapat membantu peningkatan kinerja Perum Bulog sebagai perusahaan logistik dan pangan pokok yang mempunyai kinerja untuk mendistribusikan kebutuhan demi menjaga kondisi harga tetap stabil.

"Sejauh ini meski suku bunga Bank Indonesia sudah turun tapi tidak langsung berdampak pada penurunan suku bunga pinjaman. Makanya kita berharap ada suku bunga yang kompetitif," ujar Budi Waseso.

Baca juga: Bulog: Beras untuk Bencana Alam Senilai Rp 39 Miliar Belum Dibayar

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kerja sama ini nantinya juga akan berdampak pada perekonomian di Jawa Barat khususnya masyarakat yang bekerjasama dengan Bulog.

Selama ini Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu daerah yang mampu menghasilkan beras dalam volume besar karena masih banyak lahan yang digarap petani lokal.

Melalui kerja sama ini dia yakin petani padi di Jabar bisa mendapat penghasilan lebih ketika dibeli oleh Bulog.

"Apalagi daya konsumsi kita juga bagus. Saya harap suplai juga bisa berjalan baik tidak kekurangan," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menuturkan kerja sama ini menjadi salah satu lompatan strategis perseroan yang akan menentukan arah relasi bisnis sekaligus kemitraan ke depan.

"Kesepakatan kerja sama dicapai atas dasar analisis yang tajam dalam rangka mengembangkan usaha sekaligus memperkuat dorongan terhadap realisasi langkah-langkah semua pihak," katanya.

Baca juga: Bulog Rambah Bisnis Online, Kini Beli Beras Bisa via Daring

Menurut Yuddy, BJB akan lebih berperan membiayai produk hasil panen yang dibeli Bulog dari petani. Menurutnya kerja sama ini terbilang menguntungkan lantaran mendatangkan potensi penerimaan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan fee based income.

"Sementara ini pembiayaan yang diberikan ke Bulog ya Rp 1 triliun. Kita lihat kondisi, Bulog akan melihat kemampuan finansial mereka juga," kata Yudy.

Kerja sama ini, lanjut Yudy, sekaligus menandai hadirnya sebuah babak baru sinergi kemitraan yang telah terjalin antara Bank BJB dan Perum Bulog.

"Dengan kerja sama ini, kedua belah pihak telah bergerak satu langkah maju guna mempererat sinergi dan mewujudkan semangat berkembang bersama. Hasil kerja sama diharapkan akan mengatrol portofolio bisnis kedua belah pihak," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com