Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Zulkifli Zaini, Gagal Jadi Ketua OJK, Berlabuh di PLN

Kompas.com - 24/12/2019, 15:47 WIB
Muhammad Idris,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero). Dia ditemani mantan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PLN.

Zulkifli menempati posisi Dirut PLN menggantikan Sofyan Basir yang tersandung kasus di KPK. Sebelumnya, posisi puncak di PLN sempat diemban Sripeni Inten Cahyani sebagai pelaksana tugas (Plt).

Erick Thohir menyebut penunjukan Zulkifli karena rekam jejaknya yang tak perlu diragukan. Puluhan tahun berkarir sebagai bankir, jadi modalnya mengelola urusan setrum di Indonesia.

Pada tahun 2017, Zulkifli pernah mendaftar sebagai calon Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Persaingan memperebutkan posisi di OJK sangat sengit. Ini terlihat dari nama-nama besar kandidat yang bersaing seperti Wimboh Santoso dan Sigit Pramono.

Namanya masuk dalam daftar calon yang lolos pada tahap keempat yang paniti seleksinya diketuai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebelum kemudian diserahkan ke Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Kadin Pede Kinerja PLN Moncer di Tangan Zulkifli dan Amien

Belakangan di tahap selanjutnya, namanya terlempar dari daftar calon Dewan Komisioner OJK pilihan Presiden Jokowi yang diajukan ke DPR.

Zulkifli merupakan Direktur Utama Bank Mandiri pada periode 2010-2012. Lahir di Bukittinggi pada 1956 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1980.

Dia juga memperoleh gelar MBA dari Washington University USA pada 1994. Dia memulai kariernya sebagai Civil & Structural Engineer pada Wiratman and Associate tahun 1980.

Karir bankir

Setelah itu, Zulkifli merintis kariernya di bidang perbankan sebagai Account Officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988.

Tahun 1994, dia menjabat Head of Project Finance Bapindo Cabang Surabaya. Kemudian, pada 1996 Zulkifli menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang Bapindo Cabang Bandung.

Tahun 1998, Zulkifli Zaini menjabat Kepala Cabang di Jambi. Seiring proses merger Bank Mandiri, Zulkifli menduduki posisi Senior Manager dan Team Leader Credit Risk Management.

Pada bulan September 1999 sampai dengan Januari 2003, Zulkifli ditunjuk sebagai Vice President and Division Head, Government Relationship Management sampai tahun 2003.

Selanjutnya, dia menjabat sejumlah jabatan yang berbeda-beda di Bank Mandiri sejak 2003 hingga 2010.

Seperti sebagai Managing Director Distribution Network, Managing Director Commercial Banking maupun Supervisi Small Business Segment.

Baca juga: Ini PR Bos Baru PLN Menurut Menteri ESDM

Sejak bulan Oktober 2008, Zulkifli ditugaskan untuk mensupervisi anak perusahaan yaitu Bank Syariah Mandiri.

Pada Mei 2010 sampai dengan Juni 2010, Zulkifli ditugaskan menjadi Managing Director Technology & Operation Bank Mandiri.

Lalu, pada Juli 2010 sebagai Direktur Utama perbankan pelat merah tersebut pada 2010. Pada November 2010, dia ditugaskan sebagai Ketua Komite Tetap Kebijakan Keuangan (bidang Perbankan dan Financial) di Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

Pada Juni 2011, Zulkifli terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com