Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengusik Hegemoni Grab dan Gojek Lewat Perang Tarif

Kompas.com - 25/12/2019, 18:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber kompas.com


JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pengemudi ojek online atau ojol di wilayah Solo Raya menggeruduk kantor Maxim Perwakilan Surakarta pada Senin (16/12/2019) lalu. Mereka menuntut penyamaan tarif minimal pelayanan kepada pelanggan.

Para pengemudi tersebut protes karena Maxim menerapkan tarif yang terlalu rendah yakni Rp 2.000 hingga Rp 3.000 untuk 4 kilometer pertama.

Ojol kedua aplikator besar ini menilai tarif yang diberlakukan Maxim di Solo, juga kota lainnya di Indonesia, melanggar batasan tarif yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan.

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 348 yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Mei 2019, tarif minimal Rp 7.000 hingga Rp 10.000.

Sementara Maxim, disebut-sebut memberlakukan tarif minimum sebesar Rp 3.000 per kilometernya.

Meski berstatus pendatang baru, Maxim bukan aplikator ecek-ecek. Perusahaan startup ini merupakan penyedia layanan transportasi online terbesar ketiga di negara asalnya, Rusia.

Baca juga: Membandingkan Tarif Maxim Vs Gojek & Grab di Solo, Siapa Termurah?

Maxim baru menjamah pasar Indonesia di tahun 2018 dengan membuka kantor di Jakarta di bawah bendera PT Teknologi Perdana Indonesia.

Layanan transportasi online miliknya kemudian dengan cepat merambah ke kota-kota di Indonesia antara lain Yogyakarta, Pekanbaru, dan Solo.

Menyusul kota besar lainnya seperti Balikpapan, Bandar Lampung, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Jambi, Singkawang, Samarinda, Bengkulu, Padang, Banda Aceh, dan Palembang.

Sama halnya dengan Gojek maupun Grab yang mendatangkan pertentangan di awal kemunculannya. Bedanya Maxim tidak bergesekan dengan ojek pangkalan (opang) atau ojek konvensional lainnya. Melainkan berseteru dengan sesama driver ojol berjaket Grab dan Gojek.

Saat kantornya digeruduk driver Grab dan Gojek, manajemen Maxim malah menawarkan driver kedua aplikator besar ini bergabung menjadi mitra pengemudi Maxim.

Soal tarif, pihak Maxim bersikeras bahwa penetuan ongkos sudah dikalkulasikan berdasarkan upah pendapatan daerah yang berlaku dan menguntungkan bagi driver mitra.

Baca juga: Mengenal Maxim, Penantang Baru Gojek dan Grab

Public Relation Specialist Maxim Maria Pukhova mengatakan, sebelum memutuskan beroperasi, telah dilakukan analisa pasar dan kebutuhan pengguna di Indonesia.

"Menurut kami Indonesia adalah salah satu pangsa pasar yang bagus dan berkembang, ada lebih dari 266,91 juta rakyat Indonesia dan perkembangan industri teknologi sangat baik," ungkap Maria

Selain itu, butuh pengembangan dalam sektor transportasi publik sehingga pihaknya hadir membantu mengurangi masalah tersebut.

"Kami baru memulai bisnis kami belum sampai dengan satu tahun, namun kami telah berkembang cepat dan aktif, kami berharap dapat menyediakan layanan di kota-kota yang tersentuh," jelasnya.

Tarif yang ditetapkan Maxim di beberapa daerah tergolong cukup murah. Di Solo contohnya, tarif dari Maxim sangat bersaing dengan Grab dan Gojek.

Saat memesan Maxim dari SPBU 44.577.12 Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar untuk tujuan Terminal Tirtonadi di Banjarsari Kota Surakarta, operator tersebut mengenakan tarif Rp 8.200 untuk jarak 3,3 kilometer.

Baca juga: Izin Operasi dan Tarif Dipermasalahkan, Ini Penjelasan Maxim

Sementara Gojek lewat GoRide dengan rute yang sama menetapkan tarif Rp 11.000. Pemain lainnya, Grab dengan GrabBike memberlakukan tarif Rp 7.000, namun tersebut masih merupakan tarif diskon dari tarif asal Rp 14.000.

Sadar melihat persaingan yang ketat dengan Grab dan Gojek, selain lewat tarif terjangkau, Maxim mencoba menawarkan sejumlah kemudahan yang tak dimiliki kedua pesaingnya tersebut.

Platform yang ditawarkan seperti pencantuman rute-rute tersulit, notifikasi barang bawaan hingga hewan peliharaan yang dibawa penumpang, hingga notifikasi jumlah uang kembalian yang akan diterima penumpang.

Selain layanan jasa ojek online menggunakan motor, Maxim juga memiliki layanan taksi online. Maxim juga menawarkan jasa pengiriman, bantuan penderekan mobil mogok oleh mobil lainnya, serta starter aki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com