Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Sambut 2020, Pebisnis RI Optimistis Raup Keuntungan

Kompas.com - 28/12/2019, 07:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 84 persen pebisnis Indonesia meyakini bakal memperoleh keuntungan usaha pada tahun 2020. Ini berdasarkan laporan bertajuk International Business Report (IBR) yang dirilis Grant Thornton.

Angka itu lebih tinggi dibanding pada survei periode sebelumnya yang mencapai 70 persen. Angka tersebut juga tercatat merupakan rekor tertinggi dari survei-survei IBR sebelumnya.

Pun jauh lebih tinggi dari angka rata-rata ASEAN dan Asia Pasifik yang masing-masing mencapai 69 persen dan 54 persen.

"Ekspektasi pendapatan maupun keuntungan usaha yang positif melanjutkan tren kenaikan dari laporan di periode sebelumnya, hal tersebut menunjukkan sinyal positif dari market atas perkiraan iklim usaha yang kondusif untuk 12 bulan ke depan," kata Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/12/2019).

Baca juga: Optimisme Pebisnis Diperkirakan Kembali Tertekan di Kuartal IV 2019

Iklim usaha dalam negeri yang cukup kondusif setelah pelantikan presiden serta pengumuman kabinet pemerintahan baru tampaknya mendorong keyakinan pelaku bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam 12 bulan kedepan.

Tren positif tersebut juga diikuti dengan meningkatnya ekspektasi pendapatan pelaku bisnis Indonesia sebanyak 2 poin dari 85 persen pada laporan di periode sebelumnya menjadi 87 persen di periode kali ini.

Optimisme pelaku bisnis Indonesia juga menempati posisi tertinggi kedua secara global setelah Vietnam dan berada di level 78 persen, jauh di atas rata-rata negara Asia Pasifik dan ASEAN yang masing-masing berada di level 56 persen dan 59 persen.

Baca juga: Ingin Usaha Anda Tumbuh? Simak Tips dari Pebisnis Sukses Ryan Margolin

Soal kendala utama potensial untuk bisnis selama 12 bulan ke depan, ketidakpastian global ekonomi adalah yang paling sering disebut responden dengan 44 persen menyoroti sebagai risiko utama, karena memberikan pengaruh yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Namun, angka tersebut turun dari 55 persen di semester II 2018.

Sekitar sepertiga dari perusahaan juga mengidentifikasi kekurangan keterampilan dan biaya tenaga kerja sebagai kendala potensial.

Meskipun demikian, angka tersebut masih berada di bawah rata-rata ASEAN dan Global serta telah turun jika dibandingkan survei di periode sebelumnya semester awal 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com