JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru menjadi wujud implementasi Indonesia mulai beralih ke investasi hijau di sektor energi.
Ini pun merupakan bentuk dukungan swasta dalam upaya pengurangan emisi karbon yang penting untuk mitigasi terhadap perubahan iklim.
PLTA Batangtoru berkapasitas 510 MW dan berlokasi Tapanuli Selatan. PLTA yang dibangun PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) tersebut bagian dari Program Strategis Nasional Indonesia untuk membangun sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 MW.
Communications and External Affairs Director PT NSHE Firman Taufick menyatakan ada tiga manfaat utama dari investasi hijau seperti yang ada pada pembangunan PLTA Batangtoru. Pertama dari sisi ekonomi, penggunaan tenaga air berarti tidak perlu lagi biaya pembelian bahan bakar secara terus-menerus.
Baca juga: Terangi Bandung, PLN Masih Andalkan PLTA Zaman Belanda
“Dengan tidak membeli bahan bakar fosil maka PLTA Batangtoru bisa mendukung menghemat pengeluaran devisa hingga 400 juta dollar AS per tahun,” kata Firman dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2019).
Manfaat kedua, kehadiran PLTA Batangtoru akan menambah pasokan listrik dari energi bersih ke Sumatera Utara. Pembangkit listrik ini akan berkontribusi 15 persen dari kebutuhan listrik beban puncak Sumatera Utara.
Ketiga, berkontribusi pada pengurangan emisi karbon minimal sebesar 1,6 MTon per tahun.
Angka tersebut mencapai 4 persen dari target nasional dari sektor energi yaitu setara dengan serapan karbon dari 12 juta pohon.
Pembangunan PLTA Batangtoru merupakan bagian dari upaya nasional dalam mengurangi pemanasan global melalui pengurangan emisi karbon, suatu implementasi dari Perjanjian Paris yang diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dalam UU Nomor 16/2016.
Baca juga: PLTA Batangtoru Diklaim Ramah Lingkungan
Tak hanya itu, pembangunan PLTA Batangtoru juga sesuai dengan arah transformasi ekonomi dunia yang kini tengah bergerak ke arah investasi hijau dan pertumbuhan ekonomi hijau (green growth).
Ini menjadi referensi dan portofolio bisnis bagi kalangan investor dan telah menjadi standar di negara maju.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.