Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 3 Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja

Kompas.com - 28/12/2019, 18:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketika Anda melamar pekerjaan, panggilan untuk wawancara kerjaadalah hal yang ditunggu-tunggu.

Akan tetapi, banyak hal yang memengaruhi penampilan Anda di depan pihak perusahaan saat wawancara kerja. Anda bisa saja gugup atau sudah telanjur kelelahan, sehingga penampilan Anda terasa kurang prima.

Pakar karier Ashley Stahl memaparkan, sukses menjalani wawancara kerja dipengaruhi oleh kecerdasan emosional. Selain itu, hal lain yang memengaruhi adalah mengenali bagaimana Anda bisa mencegah pihak perusahaan merekrut Anda.

Baca juga: Ditanya soal Gaji Saat Wawancara Kerja, Begini Jawabnya

Dilansir dari Forbes, Sabtu (28/12/2019), Stahl mengungkapkan, ada 3 kesalahan fatal yang dilakukan saat wawancara kerja yang bisa berujung pada kegagalan.

1. Menceritakan segalanya

Banyak sesi wawancara kerja dimulai dengan pertanyaan terbuka, salah satunya adalah "Ceritakan tentang diri Anda." Bagi sebagian orang, pertanyaan ini menjebak, sebab bisa saja Anda menceritakan terlalu banyak hal ke orang asing.

Pahitnya, keputusan Anda untuk menceritakan segala hal tentang diri Anda bisa berdampak negatif.

Situasi lainnya adalah pihak perusahaan bertanya tentang alasan Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya. Kalau terjebak, Anda bisa jadi malah membicarakan tentang kesulitan yang Anda hadapi saat itu atau bagaimana bos memecat Anda.

"Tak peduli bagaimana koneksi Anda dengan pewawancara, ingat bahwa menceritakan segalanya bisa menjadi tidak profesional dan tidak andal, meski pembicaraannya sangat menarik," ujar Stahl.

Menurut Stahl, cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Jangan lupa pula untuk berlatih, sehingga Anda yakin dengan jawaban Anda dan dapat tampil penuh percaya diri.

Baca juga: Begini Cara Lihat Kandidat Berpotensi saat Wawancara Kerja

2. Bersikap dingin atau negatif

Stahl menuturkan, wawancara kerja adalah pengalaman yang bisa membuat Anda cemas atau tegang. Namun, banyak orang tak sadar bahwa kecemasan ini bisa terlihat seperti marah atau sikap negatif.

Perusahaan tentu saja tidak mau merekrut orang yang bersikap dingin atau penuh aura negatif.

Sikap negatif pun bisa tampak dari pernyataan-pernyataan Anda. Stahl menyarankan, jangan tergiur untuk membicarakan mantan bos yang menyebalkan atau situasi kerja terdahulu yang tidak menyenangkan.

"Studi menemukan bahwa persepsi negatif terhadap orang lain terkait dengan tingginya level narisisme dan antisosial," ungkap Stahl.

Menurut dia, untuk memastikan bahwa Anda tak memancarkan aura negatif, cobalah ungkapkan bagaimana pekerjaan Anda sejalan dengan misi positif yang ingin Anda bawa. Misalnya, "Alasan mengapa kesempatan ini sangat sejalan dengan cita-cita saya adalah..."

Ingat juga, selalu tatap mata pewawancara dan jangan lupa tersenyum.

Baca juga: Simak, 5 Pertanyaan Tersulit saat Wawancara Kerja dan Cara Jawabnya

3. Tidak mengetahui budaya perusahaan

Stahl menyarankan Anda untuk meluangkan waktu melakukan riset sebelum menjalani wawancara kerja. Ini termasuk riset tentang deskripsi pekerjaan, produk dan jasa perusahaan, serta budaya perusahaan.

Salah satu budaya perusahaan misalnya adalah gaya berbusana para pegawai. Sehingga, jangan sampai Anda salah kostum saat wawancara kerja.

"Buka internet dan cari citra perusahaan melalui media sosial resmi. Jika Anda melakukan riset kecil-kecilan, saya yakin Anda menemukan foto kegiatan para pegawai. Tak hanya terkait busana, namun apakah budaya perusahaan sejalan dengan apa yang Anda cari," terang Stahl.

Dalam melakukan pencarian, mulailah juga untuk menyusun daftar pertanyaan spesifik mengenai pekerjaan dan perusahaan. Pertanyaan ini nantinya bisa diajukan ke pewawancara.

"Memiliki beberapa pertanyaan yang bagus akan memberikan kesan yang besar tentang minat Anda pada pekerjaan itu," ucap Stahl.

Baca juga: Usai Wawancara Kerja, Jangan Sungkan Ajukan 5 Pertanyaan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com