JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016 yang menjadikannya presiden miliarder pertama dalam sejarah Amerika, selama dekade terakhir, puluhan miliarder mencalonkan diri untuk jabatan publik dalam pemilihan umum di seluruh dunia.
Seperti dikutip Kontan.co.id dari Forbes, selain Trump, saat ini ada dua negara lain dengan seorang miliarder di pucuk pimpinan.
Presiden Chile dan investor miliarder Sebastián Piñera, yang menjabat sejak tahun lalu, berada di posisi kedua setelah masa jabatan empat tahun sebelumnya berakhir pada 2014.
Baca juga: Ini Daftar Miliarder Dunia Paling Untung dan Buntung di Tahun 2019
Republik Ceko juga dipimpin miliarder. Perdana Menteri Ceko Andrej Babiš, merupakan pebisnis sektor pertanian yang memenangkan kursi perdana menteri pada tahun 2017.
Forbes memperkirakan kekayaan bersih Babis mencapai 3,6 miliar dollar AS yang menjadikannya pemimpin negara terkaya di dunia, mengalahkan kekayaan Trump yang senilai 3,1 miliar dollar AS.
Namun memiliki harta miliaran dolar tidak selalu menjamin kemenangan. Di Ukraina, "raja cokelat" Petro Poroshenko memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 2014. Saat itu Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai 1,3 miliar dollar AS.
Baca juga: Tarif Listrik 900 VA Batal Naik Tahun Depan
Namun pada pemilihan tahun ini. Poroshenko kalah dari komedian Volodymyr Zelensky. Di Rusia, salah satu pemilik Brooklyn Nets, Mikhail Prokhorov, hanya mengumpulkan 8 persen suara dalam upayanya untuk menggeser Vladimir pada tahun 2012 silam.
Pendiri Foxconn, Terry Gou, juga gagal melenggang ke kompetisi kursi presiden Taiwan. Miliarder Taiwan itu hanya menempati urutan kedua dalam pemilihan pendahuluan presiden 2019 untuk partai oposisi Taiwan, Kuomintang Party.
Tidak setiap miliarder mencari jabatan tertinggi di negerinya. Banyak yang memperebutkan kursi di parlemen.
Contohnya, pengusaha baja India, Savitri Jindal duduk di badan legislatif negara bagian India Haryana dari 2005 hingga 2014 dan memiliki kekayaan bersih 6,5 miliar dollar AS.
Baca juga: Ini Daftar Miliarder yang Jumlah Hartanya Meningkat Paling Pesat dalam 10 Tahun
Ada juga Chung Mong-Joon Korea Selatan yang memiliki kekayaan bersih 1,2 miliar dollar AS, keturunan pendiri almarhum Hyundai yang menghabiskan lebih dari dua dekade di parlemen sebelum mengundurkan diri pada 2014 setelah gagal mencalonkan diri sebagai walikota Seoul.
Dari Indonesia, yang masuk daftar adalah pengusaha media, Hary Tanoesoedibjo. Kekayaan bersihnya 1 miliar dollar AS. Sumber kekayaan berasal dari perusahaan media.
Berikut 5 daftar miliarder saat ini dan mantan miliarder yang memasuki dunia politik dalam dekade terakhir. Peringkat berdasarkan jumlah kekayaan bersih.
1. Michael Bloomberg
Kekayaan bersih: 56,1 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Bloomberg LP
Posisi: Walikota New York City (2002-2013), Sekarang maju menjadi kandidat Presiden AS lewat Partai Demokrat.
Baca juga: Ini 10 Negara yang Beri Upah Per Jam Tertinggi di Dunia
2. Suleiman Kerimov
Kekayaan bersih: 9,7 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: investasi
Posisi: Anggota Duma Negara Rusia (1999-2007); Anggota Dewan Federasi Rusia (2008-sekarang)
3. Silvio Berlusconi
Kekayaan bersih: 7,2 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: media
Posisi: Perdana Menteri Italia (1994-95, 2001-06, 2008-11); Anggota Kamar Deputi Italia (1994-2013); Senator Italia (2013); Anggota Parlemen Eropa (2019-sekarang).
4. Terry Gou
Kekayaan bersih: 7,1 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: elektronik
Dicalonkan untuk: Presiden Taiwan (2019)
5. Manuel Villar
Kekayaan bersih: 6,7 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: real estat
Posisi: Senator Filipina (2001-13); Ketua Dewan Perwakilan Filipina (1998-2000); Anggota Dewan Perwakilan Filipina (1992-2001), Dicalonkan untuk Presiden Filipina (2010; kalah dalam pemilihan umum). (Komarul Hidayat)
Baca juga: Ingin Keuangan Anda Membaik di 2020? Ini Tips dari Para Miliarder
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini dia miliarder dunia yang jadi politisi, Hary Tanoe masuk daftar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.