Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Capt. Soenaryo Yosopratomo

Direktur Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW), mantan Penerbang TNI AL, dan mantan Dirjen Perhubungan Udara

Aviation Personnel untuk Perbaikan Dunia Penerbangan Sipil

Kompas.com - 30/12/2019, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Berbagai persoalan menghinggapi penerbangan sipil. Yang terbaru, publik dikejutkan dengan peristiwa penyelundupan barang yang diduga milik petinggi maskapai milik negara. Hal ini berujung pada pemberhentian direktur utama dan beberapa direksi maskapai tersebut.

Tak hanya itu saja, persoalan tingginya harga tiket dan keterlambatan jadwal pesawat seakan menjadi persoalan yang tak pernah hilang. Padahal tingkat pertumbuhan pengguna pesawat terbang di Indonesia meningkat setiap tahun.

Dunia penerbangan sipil merupakan sesuatu yang kompleks. Perbaikan dunia penerbangan melibatkan berbagai komponen yang membentuk ekosistem perhubungan udara, di antaranya Direktorat Jendral Perhubungan Udara sebagai representasi dari regulator, maskapai penerbangan sebagai penyedia jasa, operator bandara sebagai penyedia lokasi penerbangan dan juga konsumen sebagai pengguna jasa.

Salah satu masalah pelik yang selama ini dihadapai adalah birokratisasi dunia penerbangan yang memunculkan inefisiensi kebijakan. Agenda perampingan birokrasi dengan menghapus eselon III dan IV merupakan sebuah langkah penting karena hal ini akan mendorong penyederhanaan birokrasi.

Eselon III dan IV yang semula terkotak-kotak dalam disiplin ilmu masing-masing akan menjadi pejabat fungsional yang tergabung dalam satu wadah. Hal ini mendorong birokrasi di Direktorat Jendral Perhubungan Udara untuk dapat berkolaborasi dan tidak berpikir terkotak-kotak.

Efisiensi birokrasi akan menunjang kelancaran operasional penerbangan, termasuk efisiensi yang berorientasi pada keselamatan penerbangan. Perubahan ini menempatkan orang-orang yang dapat berpikir holistik untuk mengurus dunia penerbangan atau disebut sebagai aviation personnel.

Baca juga: 2019 Tahun yang Berat bagi Industri Penerbangan Dunia, Mengapa?

Selain pada birokrasi, inefisiensi juga tergambar dari jadwal penerbangan di berbagai bandara. Jam operasi bandara yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan mengakibatkan banyak maskapai yang berlomba-lomba untuk membuat jadwal pada prime time.

Akibatnya banyak terjadi delay keberangkatan maupun kedatangan. Ini berakibat pada pemborosan bahan bakar, waktu dan lain-lain.

Di samping merugikan operator, juga merugikan konsumen karena harus mengalami keterlambatan penerbangan. Namun jika semua bandara yang potensial dapat beroperasi 24 jam, maka masalah-masalah inefisiensi jadwal penerbangan dapat diatasi.

Pertanyaannya kemudian apakah bandara yang didorong untuk beroperasi 24 jam telah siap secara teknis dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni?

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

Whats New
Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak 'Cuan'

Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak "Cuan"

Whats New
Soal 'Predatory Pricing', Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Soal "Predatory Pricing", Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Whats New
Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Whats New
Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com