Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbandingan Tarif 4 Kereta Bandara di Indonesia

Kompas.com - 30/12/2019, 11:09 WIB
Muhammad Idris,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Setelah beberapa kali tertunda, kereta bandara yang menghubungkan Stasiun Balapan dengan Bandara Adi Soemarmo resmi beroperasi mulai hari Minggu (29/12/2019).

Kereta Bandara Adi Soemarmo jadi kereta bandara keempat yang sudah beroperasi di Indonesia. Pemerintah sendiri saat ini tengah mengerjakan kereta bandara lain yakni di Bandara Internasional Kulonprogo Yogyakarta.

Sementara sejumlah bandara besar lain masih dalam kajian untuk dikoneksikan dengan moda transportasi berbasis rel.

Tarif empat kereta bandara di Indonesia ini bervariasi, menyesuaikan dengan jarak tempuh, besaran investasi, dan subdisi dari pemerintah. Berikut perbandingan tarif empat kereta bandara di Indonesia:

1. Kereta Bandara Adi Soemarmo

Kereta bandara ini menghubungkan Stasiun Balapan di Kota Surakarta dengan Bandara Adi Soemarmo yang masuk wilayah Kabupaten Boyolali. Panjang lintasannya sejauh 12,9 km dan rata-rata waktu tempuh selama 20 menit.

Selain terhubung dengan kereta reguler di Stasiun Balapan, juga terkoneksi langsung dengan angkutan bus dan angkutan umum lainnya di Terminal Tirtonadi, Surakarta.

Untuk tahap awal, rute kereta api tersebut adalah Bandara Adi Soemarmo menuju Stasiun Solo Balapan (pp) dengan jarak sejauh 12,9 km dan rata-rata waktu tempuh selama 20 menit.

Ke depannya, juga akan dibuka dua rute tambahan, yaitu rute Bandara Adi Soemarmo menuju Yogyakarta dan Kutoarjo.

Setelah dioperasikan hari ini, KA Bandara Adi Soemarmo masih dapat dinikmati secara cuma-cuma oleh pengguna jasa hingga Februari 2020 mendatang. Tarif tiket resmi setelah periode tanpa tarif ini akan diumumkan kemudian.

Baca juga: Siang Ini, KA Bandara Adi Soemarmo Resmi Beroperasi, Tiketnya Gratis

2. Kereta Bandara Minangkabau

Inisiasi pembangunan KA Bandara Internasional Minangkabau (KA BIM) sebenarnya sudah dimulai sejak 2006, saat Sumatera Barat masih dipimpin Gubernur Gamawan Fauzi.

Pembangunan lintasan baru kereta bandara ini sebenarnya relatif pendek, hanya sepanjang 4 kilometer dari Duku ke kawasan bandara, lantaran sudah ada rel eksisting yang dibangun Belanda dari Stasiun Padang ke Duku sepanjang 18,8 kilometer.

Beberapa kali, proyek kereta bandara ini mandek. Padahal, proses pembebasan lahan sudah dilakukan sejak tahun 2011 alias tertunda selama 5 tahun.

Dengan nama Minangkabau Ekspres, kereta bandara ini menghubungkan pusat Kota Padang menuju BIM dengan melewati empat stasiun, yaitu Stasiun Padang di Simpang Haru, Stasiun Tabing, Stasiun Duku dan Stasiun BIM dengan total panjang 22,8 kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com