Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah yang Perlu Dilakukan untuk Selamatkan Jiwasraya Menurut Mantan Dirutnya

Kompas.com - 31/12/2019, 08:08 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Asmawi Syam mengatakan, masalah utama yang mendera perusahaan asuransi pelat merah tersebut adalah keringnya likuiditas. Bahkan, di era dia memimpin, perusahaan tak lagi memiliki aset untuk bisa diinvestasikan.

Menurut dia, setidaknya ada empat langkah yang perlu dilakukan agar perseroan kembali sehat.

Keempatnya mencakup soal kondisi keuangan perusahaan hingga manajemen sumber daya manusia (SDM)nya.

"Bagaimana menyelesaikan kewajiban kepada nasabah itu yang utama. Kedua bagaimana menyehatkan perusahaan, yang ketiga bagaimana membangun trust kepada masyarakat ke depan," ujar Asmawi Syam kepada Kompas.com, Senin (30/1/2019).

Baca juga: Pengamat Sebut Produk Jiwasraya Investasi Skema Ponzi

"Karena bagaimanapun juga Jiwasraya perusahaan BUMN yang sudah berumur lebih dari 100 tahun sehingga harus menyelesaikan itu. Keempat adalah bagaimana memberi kepastian ke pekerja, menjaga semangat dan optimismenya. Dan yang kelima membangun IT yang lebih mumpuni," lanjut dia.

Selain itu, Jiwasraya juga dinilai perlu mulai merambah jenis produk asuransi lain seperti unitlink di mana risiko investasi tak sepenuhnya dibebankan kepada perseroan namun juga nasabah.

Permasalahan likuiditas, menurut dia sebenarnya telah mendera perseroan sejak sebelum dirinya menjabat. Perseroan pun sebelumnya telah melakukan beberapa langkah penyehatan laporan keuangan, yaitu dengan reasuransi dan revaluasi aset. Namun, hal tersebut hanya menambah jumlah aset ke perusahan tanpa memberikan likuditas.

Baca juga: Jiwasraya Belum Sampaikan Laporan Keuangan 2018 ke OJK?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com