Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Kontroversi Lobster, Susi Ditawari Jadi Duta Maritim

Kompas.com - 01/01/2020, 13:45 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemui Susi Pudjiastuti di Pangandaran. Pertemuan sendiri dilakukan secara tertutup di kediaman Susi di Jalan Merdeka yang tak jauh dari Pantai Pangandaran.

Diungkapkan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang ikut serta dalam pertemuan tersebut, Ridwan Kamil menawari Susi untuk menjadi duta maritim di Jawa Barat.

"Pak Ridwan Kamil menawari jika Bu Susi berkenan jadi penasehat dan duta di bidang kemaritiman Jawa Barat," ungkap Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Rabu (1/1/2019).

Kendati begitu, saat pertemuan tersebut, menurut Jeje, dirinya belum mengetahui apakah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menerima tawaran tersebut.

Ridwan Kamil tiba di rumah Susi pada 21.20 WIB. Dia mengendarai Toyota Alphard hitam. Saat keluar pada 22.43 WIB, Ridwan tidak memberikan keterangan.

Sebelumnya, pada Selasa sore, Ridwan Kamil meresmikan Destinasi Wisata Pangandaran di Pantai Timur. Dia juga mengambil sejumlah video lokasi terkini Pantai Barat dan Timur setelah revitalisasi tahap pertama selesai.

Baca juga: Jaya di Era Susi, Nasib Satgas 115 Pemburu Maling Ikan Kini di Tangan Jokowi

Kontroversi lobster

Sebagai penggagas aturan yang melarang ekspor baby lobster, Susi Pudjiastuti terang-terangan keberatan jika akhirnya ekspor benur dibuka kembali.

Saat masih menjabat Menteri KKP, kala itu Susi mengaku khawatir besarnya ekspor benih lobster ke Vietnam akan membuat kerusakan ekologi.

Tingginya permintaan benih lobster dari Vietnam membuat benih lobster dieksploitasi lewat penangkapan besar-besaran.

Padahal, kata Susi, jika benih lobster atau benur dibiarkan hidup di laut bebas, bisa bernilai sangat tinggi saat lobster dewasa ditangkap nelayan di masa mendatang.

Susi melarang baby lobster diekspor lewat Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 Tahun 2016, tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.

Baca juga: Simpang Siur Rencana Edhy Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster Era Susi

Dalam beberapa cuitan lewat akun twitter resminya, Susi menyebut lobster sangat bernilai ekonomi tinggi sehingga kelestariannya perlu dijaga. Terlebih lagi, Indonesia telah dianugerahi laut yang luas dan kaya sumber daya.

"Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya; dengan harga seperseratusnya pun tidak. Astagfirullah... karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari-Nya," tulis Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu.

Dalam cuitannya yang lain, Susi berujar kalau Indonesia bisa mengekspor lobster dalam kuran dewasa, hal tersebut jauh lebih menguntungkan nelayan maupun devisa negara.

"Pembesaran di laut lepas di habitatnya adalah lebih baik, ada kesempatan lobster-lobster beranak pianak, Alam musim breeding biasanya pada saat mulai kemarau, 3 sd 5 bulan musim hujan tiba; Nelayan mulai tangkap banyak dengan size min 200 gram. Bila akan diadjust saat musim panen jadi 150 gram," lanjut Susi.

Baca juga: Edhy Prabowo Soal Ekspor Benih Lobster: Belum Ada Keputusan Final

SUMBER: KOMPAS.com (Candra Nugraha) | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com