Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Mal Mengeluh Jualan di Hari Pertama 2020 Kebanjiran

Kompas.com - 01/01/2020, 15:10 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir. Imbasnya, aktivitas ekonomi terganggu. Sejumlah pusat perbelanjaan pun sepi pengunjung lantaran jalan-jalan di ibu kota lumpuh.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansyah mengatakan, kerugian yang diderita tenant-tenant di pusat perbelanjaan cukup besar. Mengingat, tanggal 1 Januari merupakan puncak keramaian pengunjung.

Selain aktivitas yang terganggu, banyak kerugian materil langsung akibat sejumlah toko ritel dan gudang yang terendam air. Pasokan barang ke pusat perbelanjaan pun juga tersendat.

"Kalau kami inventaris, kerugiannya pada ritel ini sangat besar. Kan banyak kantor, gudang, dan toko pada terendam," kata Budiharjo dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (1/1/2020).

"Kemudian karena karyawan kan banyak sekali yang telat masuk kerja untuk buka toko. Toko yang harusnya buka tutup karena karyawannya tak bisa datang, kemudian restoran yang harusnya ramai pada beli makanan saat liburan akhirnya sepi," imbuhnya.

Baca juga: Anies, Kepala BNPB, dan Menteri Basuki Pantau Banjir Jabodetabek dari Helikopter

Dirinya berharap, ada solusi cepat tanggap mengatasi banjir ini dari pemerintah DKI Jakarta.

"Kita harapkan ini segera ditangani yang berkewajiban untuk memikirkan masalah ini, dalam hal ini Pemda bisa mengantisipasi," ujar Budiharjo.

"Karena ritel offline ini kan sektor riil, tulang punggung perekonomian dan sumbangan pajaknya besar. Saat waktunya bisa mengejar omzet di hari libur malah banjir. Jadi semoga pemda bisa ada antisipasi, entah ada pompanya lebih banyak atau lainnya," imbuhnya.

Kerugian yang diderita para tenant, makin besar karena hari ini merupakan tanggal merah di musim libur panjang sejak Natal.

Dia mengeluhkan, banjir terjadi justru saat-saat masa penjualan mencapai angka tertinggi selain di musim Lebaran.

Terlebih, banyak tenant di pusat-pusat perbelanjaan sedang giat-giatnyanya menggelar program diskon untuk menaikkan omzet penjualan.

Baca juga: Menhub Cari Penyebab Banjir di Tol Cipali KM 136

"Kerugian jelas besar karena pas musim libur. Di awal tahun kan waktu buat ngejar omzet. Banyak yang (gelar) program banjir diskon, karena banjir Jakarta kita malah rugi," kata Budiharjo.

Genangan air terpantau terjadi di sejumlah kawasan bisnis. Kawasan Kelapa Gading, mulai dari TL Perintis, Jl Boulevard Barat sampai Jalan Nias (Kelapa Gading Barat dan Timur) terpantau banjir sudah mencapai setinggi 60-80 cm.

Motor maupun mobil kecil seperti sedan dan hatchback diimbau jangan melintasinya. Kemudian banjir setinggi 40-60 cm juga terjadi di beberapa kawasan Jakarta Selatan, yaitu Jl HR Rasuna Said, Jl Sultan Iskandar Muda, Jl Jend Sudirman (depan Kampus Atmajaya), serta Jl Lapangan Tembak Senayan.

Adapun Jl Bendungan Hilir Raya dan Jl Kemang Selatan, ketinggian banjirnya sudah mencapai 60-80 cm. Pada kondisi ini, semua jenis kendaraan tidak direkomendasikan untuk melintasinya.

Keadaan serupa juga terjadi di Jl Haji Ipin, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Sedangkan di kawasan Jakarta Barat, Jl S Parman dan Jl Daan Mogot depan Hotel Samala lalu lintas sedang dialihkan karena banjir setinggi 50-80 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com