JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Desember 2019 terjadi inflasi sebesar 0,34 persen.
Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 0,62 persen.
Sementara untuk inflasi tahun kalender 2019, inflasi tercatat sebesar 2,72 persen. Angka tersebut jauh dari target pemerintah yaitu sebesar 3,5 plus minus 1 persen.
Baca juga: Gubernur BI: Inflasi Tahun Ini 2,93 Persen
Kepada BPS Suhariyanto menjelaskan, dari 82 kota IHK 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota lainnya mengalami deflasi.
"Perkembangan harga komoditas di Desember 2019 secara umum menunnjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota inflasi terjadi inflasi sebesar 0,34 persen, dengan inflasi Desember 0,34 persen dan inflasi tahun 2019 2,72 persen," ujar Suhariyanto ketika memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (2/12/2019).
Berdasarkan catatan BPS, inflasi tertinggi terjadi di Batam dengan inflasi sebesar 1,28 persen. Suhariyanto menjelaskan, yang menjadi penyebab Batam menjadi kota dengan inflasi tertinggi karena harga komoditas sayuran, juga tarif angkutan udara.
Baca juga: Inflasi Stabil, Rupiah Masih Dibayangi Kesepakatan Dagang AS dan China
Batam menyumbang inflasi sebesar 0,37 persen terhadap keseluruhan inflasi di Desember. Sementara di sisi lain, kota IHK dengan inflasi terendah ada Watampone sebesar 0,01 persen. Untuk kota dengan deflasi tertinggi adalah Manado, -1,88 persen dan deflasi terendah aadlah Bukittingi dan Singkawang yang masing-masing sebesar -0,01 persen.
"Inflasi pada Desember ini diwarnai persiapan Natal, Tahun Baru, dan liburan," ujar Suhariyanto.