Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Desember Capai 0,34 Persen, Ini Pendongkraknya

Kompas.com - 02/01/2020, 11:51 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Desember 2019 terjadi inflasi sebesar 0,34 persen.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 0,62 persen.

Sementara untuk inflasi tahun kalender 2019, inflasi tercatat sebesar 2,72 persen. Angka tersebut jauh dari target pemerintah yaitu sebesar 3,5 plus minus 1 persen.

Baca juga: Gubernur BI: Inflasi Tahun Ini 2,93 Persen

Kepada BPS Suhariyanto menjelaskan, dari 82 kota IHK 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota lainnya mengalami deflasi.

"Perkembangan harga komoditas di Desember 2019 secara umum menunnjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota inflasi terjadi inflasi sebesar 0,34 persen, dengan inflasi Desember 0,34 persen dan inflasi tahun 2019 2,72 persen," ujar Suhariyanto ketika memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (2/12/2019).

Berdasarkan catatan BPS, inflasi tertinggi terjadi di Batam dengan inflasi sebesar 1,28 persen. Suhariyanto menjelaskan, yang menjadi penyebab Batam menjadi kota dengan inflasi tertinggi karena harga komoditas sayuran, juga tarif angkutan udara.

Baca juga: Inflasi Stabil, Rupiah Masih Dibayangi Kesepakatan Dagang AS dan China

Batam menyumbang inflasi sebesar 0,37 persen terhadap keseluruhan inflasi di Desember. Sementara di sisi lain, kota IHK dengan inflasi terendah ada Watampone sebesar 0,01 persen. Untuk kota dengan deflasi tertinggi adalah Manado, -1,88 persen dan deflasi terendah aadlah Bukittingi dan Singkawang yang masing-masing sebesar -0,01 persen.

"Inflasi pada Desember ini diwarnai persiapan Natal, Tahun Baru, dan liburan," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto menjelaskan, pada periode Desember ini, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi kecuali untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan keluarga yang mengaami deflasi (-0,05 persen).

Sementara untuk inflasi tertinggi terjadi di kelompok bahan makanan sebesar 0,78 persen, kemudian kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,58 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

"Bahan makanan di Desember mengalami inflasi 0,78 pct dan andilnya ke inflasi Desember sebesar 0,16 persen. Komoditas yang memiliki andil dominan terhadap inflasi bahan makanan adalah telur ayam ras andilnya sebesar 0,08 persen, bawang merah andil 0,07 persen, ikan segar 0,02 persen, dan beberapa sayuran seperti beras, bayam, kacang panjang masing-masing 0,01 persen," ujar Suhariyanto.

Baca juga: Inflasi Desember 2019 Bisa Lebih Tinggi, BPS Minta Waspadai Tiket Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com