Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Inflasi 2019 Terendah Sejak 10 tahun Terakhir

Kompas.com - 02/01/2020, 13:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan tingkat inflasi pada tahun kalender 2019 (Desember 2019 dibanding 2018) sebesar 2,72 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, tingkat inflasi yang berada di bawah target pemerintah yang sebesar 3,5 persen tersebut merupakan yang terendah selama 10 tahun terakhir. Sebab pada tahun 2009, Indonesia juga sempat mengalami tingkat inflasi terendah yaitu sebesar 2,78 persen.

"Dengan demikian bisa dilihat pergerakan inflasi dari tahun ke tahun, di 2009 sebesar 2,79 persen, paling mendekati di 1999 2,13 persen. 2,72 persen ini terendah selama 10 tahun terakhir dan pertama kali di bawah 3 persen," ujar Suhariyanto di Jakarta, Kamis (2/12/2019).

Adapun secara berturut-turut sejak tahun 2011, inflasi tahun kalender masing-masing sebesar 3,79 persen, 4,3 persen, 8,38 persen, 8,36 persen, 3,35 persen, 3,02 persen, 3,61 persen, dan di tahun 2018 3,13 persen.

Baca juga: Inflasi Desember Capai 0,34 Persen, Ini Pendongkraknya

Di tahun 2019 ini sebut Suhariyanto, berdasarkan komponen inflasi tertinggi terjadi pada komponen harga barang bergejolak (volatile prices) yang mengalami inflasi sebesar 4,3 persen, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,77 persen.

Adapun untuk inflasi inti di Desember 2019 sebesar 3,02 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 3,07 persen.

Sementara andil inflasi inti terhadap keseluruhan inflasi pada 2019 sebesar 1,65 persen. Adapun untuk harga barang yang diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,10 persen.

"Inflasi 2019 lebih rendah dibanding 2018, inflasi inti 3,02 persen di 2019 di 2018 3,02 persen. Yang membedakan harga-harga yang diatur pemerintah. Di 2018 itu 3,36 persen dan kemudian andil 0,66 persen tapi di 2019 inflasi 0,51 persen, karena memang saat itu kebijakan berbeda," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto mengatakan, rendahnya inflasi di 2019 disebabkan harga-harga barang bergejolak yang relatif terkendali. Dia mencontohkan, harga beras yang umumnya menjadi penyebab tingginya inflasi cenderung terkendali tahun ini.

Selain itu juga kenaikan harga BBM dan tarif tiket pesawat yang juga mulai merangkak naik di akhir 2018 menjadi penyebab inflasi yang cenderung lebih tinggi dibanding 2019.

"Padahal beras ini bobotnya paling tinggi yang muncul di 2018, sementara di 2019 aman karena cadangan beras bulog cukup," ujar dia.

Baca juga: Gubernur BI: Inflasi Tahun Ini 2,93 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com