Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuruh Jokowi Sapu Bersih Manipulator, Ini Kata BEI

Kompas.com - 02/01/2020, 15:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bertindak tegas menghadapi para oknum yang memanipulasi perdagangan harga saham di pasar modal.

Dari pesan tersebut Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya akan mulai melaksanakan perintah tersebut.

Namun, para manipulator yang dimaksud Jokowi, bukan hal yang baru di dunia pasar modal.

Akan tetapi, BEI terus membenahi agar mampu memikat lebih banyak investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Baca juga: Buka Perdagangan BEI 2020, Jokowi: Goreng Saham Tidak Boleh Ada Lagi!

"Jadi sebetulnya enggak ada hal yang baru dan luar biasa cuma harus berani melakukan sesuatu mulai saat ini agar perdagangan wajar, transparan dan efisien. Itu tugas kita," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Sudah hal yang wajar maksud Jokowi ditujukan kepada BEI dan OJK, maka dari itu pihaknya akan lebih berani meluruskan para oknum manipulatif ke koridor sesuai aturan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, selama ini dia menampung keluhan dari para investor yang mengungkapkan adanya praktik jual beli saham.

Hal ini berdampak pada kurangnya minat minat mereka berinvestasi pada instrumen tersebut di Indonesia.

Baca juga: Siap-siap January Effect, Ini Saham yang Bisa Diperhatikan

Pasalnya, banyak oknum manipulator yang memanfaatkan pasar saham untuk menguntungkan secara individual, namun berdampak kerugian terhadap negara.

"Dari 100 digoreng-goreng jadi 1.000, digoreng-goreng jadi 4.000. Goreng saham tidak boleh ada lagi, berikan perlindungan terhadap investor," kata Jokowi dalam pembukaan perdagangan di BEI, hari ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyebut, di Pasar Modal, IHSG masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, yaitu 1,70 persen ditutup di level 6.299,5 pada penutupan perdagangan saham akhir tahun 2019.

"Kita menyaksikan net buy investor asing di pasar saham mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dari mencatatkan net sell Rp 50,7 triliun di tahun 2018 menjadi net buy Rp 49,2 triliun di tahun 2019. Jumlah investor juga meningkat signifikan pada tahun 2019 lalu," katanya.

Baca juga: BEI Pastikan Banjir Jabodetabek Tak Pengaruhi Pergerakan IHSG

Selain itu, lanjut Wimboh, aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di Pasar Modal tahun 2019, juga terbilang cukup baik, yaitu sebesar Rp 166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan tiga equity crowdfunding.

"Ini terbilang cukup stabil dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 166,1 triliun dengan 62 emiten baru," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com