Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Tarif Listrik Non Subsidi Tak Akan Naik Hingga Maret 2020

Kompas.com - 02/01/2020, 18:28 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik bagi pelanggan non subsidi pada periode Januari-Maret 2020.

Besaran tarif tenaga listrik periode Januari-Maret 2020 sama besarnya dengan besaran tarif tenaga listrik yang diberlakukan periode Oktober-Desember 2019.

Baca juga: Banjir Mulai Surut, PLN Nyalakan 2.973 Gardu Listrik di Jabodetabek

"Sebagaimana telah disampaikan Menteri ESDM sebelumnya, besaran tarif tenaga listrik non subsidi pada periode Januari-Maret 2020 tidak berubah (tidak naik)", ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/1/2020).

Kementerian ESDM mengungkapkan, keputusan untuk tidak menaikkan tarif listrik non subidi ini agar masyarakat, terutama para pelaku usaha, tidak terbebani tarif listrik.

Meski begitu, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 19 Tahun 2019, apabila terjadi perubahan terhadap asumsi ekonomi makro, pemerintah bisa melakukan penyesuaian tarif tenaga listrik setelah Maret 2020.

Lantas berapa tarif lisirik pada Januari-Maret 2020? Berikut tarifnya:

1. Rp 1.467,28 /kWh

Tarif ini berlaku untuk pelanggan:

- R-1 rumah tangga kecil dengan daya 1300 VA,

- R-1 rumah tangga kecil dengan daya 2200 VA

- R-1 rumah Tangga menengah dengan daya 3.500-5.500 VA

- R-1 rumah tangga besar dengan daya 6.600 VA ke atas

- B-2 Bisnis menengah dengan daya 6.600 VA sd 200 kVA

- P-1 kantor pemerintah dengan daya 6.600 VA sd 200 kVA

Baca juga: Ini Update Titik-titik Banjir di Jalan Tol dari Jasa Marga

2. Rp 1.352/kWh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com