Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Daya Beli Masyarakat, Penyaluran Bansos Harus Efisien

Kompas.com - 03/01/2020, 10:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada tahun kalender 2019 dibanding 2018 sebesar 2,72 persen.

Tingkat inflasi ini di bawah target pemerintah di kisaran 3,5 persen dan merupakan yang terendah selama 10 tahun terakhir. Sementara itu, inflasi inti bulanan pada Desember 2019 melambat jadi 0,11 persen.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan, inflasi inti sebesar 0,11 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 3,02 persen secara tahunan (year on year/yoy) relatif sejalan dengan pola historis.

Baca juga: Moeldoko soal Data Penerima Bansos: Tak Mungkin 100 Persen Sempurna

Selama 5 tahun terakhir, inflasi inti berada di kisaran 0,13-0,22 persen mtm atau 2,95-3,99 persen yoy. Namun, inflasi inti sebesar 0,11 persen pada akhir tahun menandakan adanya penurunan daya beli masyarakat.

"Inflasi inti 0,11 persen menunjukkan beberapa kerapuhan dalam pengeluaran konsumen, terutama karena inflasi inti secara bulanan tahun ini melonjak pada bulan Juni-Agustus, masing-masing 0,38 persen, 0,33 persen, 0,43 persen didukung oleh naiknya harga emas," kata Satria kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Satria menuturkan, rendahnya daya beli masyarakat pada akhir tahun perlu perhatian khusus pemerintah termasuk otoritas fiskal.

Salah satunya melalui penyaluran bantuan sosial (bansos) di kuartal I 2020 yang lebih efisien.

"Karena inflasi inti turun itu artinya daya beli akan melemah di kuartal I 2020. Untuk itu perlu didukung melalui program peningkatan daya beli, termasuk bansos di kuartal I 2020," ucap dia.

Baca juga: Januari 2020, Pemerintah Naikkan Bansos Pangan Jadi Rp 150.000

Dia bilang, ekonomi mungkin memerlukan dukungan dari investasi dan pengeluaran pemerintah mengingat adanya kenaikan yang dicanangkan pada 2020 sehingga mengikiskan daya beli.

Kenaikan itu meliputi harga cukai rokok, iuran BPJS Kesehatan, dan beberapa tarif tol yang mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2020.

"Di kuartal I banyak policies (kebijakan) yang bisa berkontribusi menurunkan daya beli, seperti cukai rokok dan sebagainya," tutur Satria.

Sementara itu berdasarkan pemaparan BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) naik sebesar 0,34 persen mtm dan 2,72 persen secara tahunan (yoy).

Angka ini jauh lebih kecil dari perkiraan Bank Indonesia (BI) sebesar 0,49 persen dan 2,90 persen (yoy).

Baca juga: Angka Inflasi Catat Rekor, Ini Kata BI

Secara keseluruhan, rendahnya inflasi yang hanya naik 0,51 persen (yoy) pada 2019 sebagai imbas dari harga komoditas yang berhasil dikendalikan oleh pemerintah seperti bahan bakar dan listrik yang tetap stabil di tahun pemilu.

Adapun, inflasi volatile food melonjak 4,30 persen pada 2019 dari 3,39 persen pada 2018 karena adanya lonjakan harga seperti cabai dan bawang merah.

"Karena Indonesia mengalami periode musim kemarau yang lebih lama dari biasanya pada 2019," tutup Satria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com