Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Usaha Ini Laris Manis Saat Banjir

Kompas.com - 03/01/2020, 11:17 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda kawasan Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) akibat curah hujan tinggi pada malam pergantian tahun.

Hal ini memiliki dampak positif dan negatif bagi sebagian orang.

Meskipun beberapa masyarakat dirugikan akibat musibah yang terjadi, namun musibah ini nyatanya tak selalu merugikan.

Pasalnya, ada juga masyarakat atau usaha kecil yang diuntungkan atas musibah ini. Misalkan saja uaha bengkel motor atau bengkel mobil, usaha laundry dan usaha warung makan.

Baca juga: Simak, 3 Tips Antisipasi Bisnis Anda dari Banjir

Nah, berikut beberapa usaha yang menguntungkan saat banjir.

1. Bengkel

Usaha bengkel merupakan salah satu usaha yang sangat menuai untung dari musibah banjir.

Hal ini mengingat banyak motor atau mobil yang terlalu lama terendam air mengakibatkan beberapa komponen mengalami kerusakan.

Pada umumnya, kendaraan bermotor yang terendam air ini akan mengalami kerusakan busi, sehingga sistem pengapian menyebabkan motor tak bisa dihidupkan.

Selain itu, motor yang terlalu lama terendam banjir mengakibatkan tabung oli motor terisi air. Hal ini mau tak mau mengharuskan motor bongkar mesin.

Baca juga: Simak, Ini Cara Klaim Asuransi Mobil yang Rusak karena Banjir

Seorang mekanik di kawasan Tangerang, Banten, bernama Ariel mengaku mengalami kenaikan keuntungan sampai dengan 50 persen saat banjir dibanding pendapatan hariannya.

"Biasanya oli kemasukan air, itu kisaran harga biasanya Rp 200.000 sampai dengan Rp 300.000 untuk bongkar motor. Keluhannya sih motor mogok. Keuntungannya naik sampai 50 persen pas banjir," kata Ariel, Kamis (2/12/2020).

2. Laundry

Laundry atau binatu juga termasuk usaha yang menguntungkan di saat banjir. Beberapa orang umumnya tak sempat menyelamatkan pakaian saat banjir tiba.

Di sisi lain, orang juga kesulitan dalam mencuci dan mengeringkan pakaian saat banjir, sehingga jasa laundry sangat dibutuhkan.

Seorang ibu paruh baya pemilik laundry di kawasan Ciledug Indah menyebut ada banyak orang yang mencucikan pakaian di laundry lantaran pakaian-pakaian mereka terendam banjir.

 

Baca juga: Banjir Jabodetabek, Bagaimana Layanan Pengiriman JNE?

Hal ini jelas meningkatkan pendapatan laundry.

"Banyak yang naruh baju juga ini karena kerendam. Kemarin itu buka cuma bersih-bersih aja, karena mati lampu. Tapi kita pakai genset jadi ya, harga dinaikin sedikit," kata seorang pengusaha laundry yang dekat dengan kawasan terdampak banjir.

Ia menyebut kenaikan tidak terlalu tinggi. Awalnya ia mematok harga Rp 7.000 per kg, namun karena kenaikan biaya menggunakan genset maka biaya dinaikkan menjadi Rp 9.000 per kg.

3. Jasa reparasi elektronik

Usaha kecil yang tak kalah mendulang untung adalah usaha jasa reparasi eketronik baik TV, lemari es, ataupun mesin cuci.

Seorang penyedia jasa reparasi di kawasan Jakarta Barat menyebutkan ia mengalami kenaikan omset kala banjir, karena banyak dari TV warga yang terendam air.

Jasa servis untuk TV LED ukuran 32 inci dipatok pada kisaran Rp 300.000 sampai dengan Rp 500.000 bergantung pasa kerusakannya.

"Itu harus dibongkar dulu dan dijemur dulu di matahari atau di dryer. Itu servisnya sekitar Rp 300.000 an sampai Rp 500.000 an. Kalau merek LG sekitar segitu, tapi jangan di colok dulu," kata seorang teknisi di kawasan Karang Tengah Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com