Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir Jakarta, Menteri PUPR: Pemprov Bebaskan Lahan, Kami Membangun...

Kompas.com - 03/01/2020, 14:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan masalah banjir yang melanda sejumlah kawasan di wilayah Jabodetabek masih terhambat oleh pembebasan lahan.

Pasalnya, pembebasan lahan tersebut merupakan ranah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pihak Kementerian PUPR sendiri tengah mengerjakan tiga hal, yakni pembangunan bendungan Sukamahi dan Ciawi, normalisasi, dan sudetan.

Untuk Bendungan Sukamahi dan Ciawi, 45 persen proses kontruksinya sudah terbangun. Sementara, pembebasan lahannya sudah mencapai 90 persen. Diharapkan bendungan tersebut rampung akhir tahun 2020 ini.

Baca juga: Order Membludak Imbas Banjir, Pengusaha Laundry Kewalahan

"Kemudian, yang di tengah tetap masih mau yang namanya normalisasi atau naturalisasi sama kan sudah dibahas di pemerintah daerah. Semua butuh dilebarkan kemudian dibikin supaya penampung air lebih banyak, KBT itu sekarang kan kayak Kelapa Gading sudah enggak kebanjiran. Jadi itu tetap pemprov tugasnya membebaskan lahan, kami membangun, itu kolaborasi," katanya di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Sementara, dari Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) pihaknya masih dalam proses pembangunan sudetan. Dia memastikan, apabila sudetan tersebut selesai, maka permasalahan banjir di Jakarta akan berkurang.

"Yang ketiga sudetan yang dari Ciliwung ke KBT 60 meter per kubik itu akan membantu sekali mengurangi debit banjir," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Simak 3 Jenis Asuransi Kendaraan Ini

Namun, pembangunan sudetan itu pun lagi-lagi pihaknya masih menantikan pembebasan lahan dari tindakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Kalau sudetan tergantung pak gubernur membebaskan lahannya, intiknya kan kita di bawah itu terowongan sudah sampai Cipinang. Dari Otista sampai Cipinang sudah selesai dari tahun lalu selesai. Cuma intiknya di Ciliwung masih ada pembebasan lahan. Alhamdulilah pak gubernur sudah bertemu warga dan warga sudah setuju. Penlok sudah akan diajukan ke pak gubernur," paparnya.

Basuki mengatakan, pembangunan dua bendungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir. Di hilir Jakarta dilakukan normalisasi Kali Ciliwung yang berlokasi di Jakarta Outer Ring Road (JORR) sampai Manggarai.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Kontrak Pembangunan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya dan PT. Sacna dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp 798,7 miliar melalui kontrak tahun jamak. Kapasitas tampung Bendungan Ciawi sebesar 6,45 juta meter per kubik dan luas area genangan 31,96 hektar.

Sementara kontrak pembangunan Bendungan Sukamahi ditandatangani pada 20 Desember 2016 dengan kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO senilai Rp 436,97 miliar. Volume tampungnya sebesar 1,68 juta meter per kubik dan luas area genangan 5,23 ha.

Baca juga: Mengintip Sukses Singapura Naturalisasi Sungai Atasi Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com