JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali mencuit soal maraknya kapal-kapal Tiongkok yang dikawal China Coast Guard (CCG) di perairan Natuna.
Susi mengkritisi pihak-pihak yang mengatakan persoalan di Laut Natuna akan merusak persahabatan dan persahabatan antar-kedua negara bila diperpanjang. Dia bilang, persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pencuri ikan.
"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing," kata Susi dikutip Kompas.com dalam akun twitternya, Minggu (5/1/2020).
Persahabatan dan Investasi bukan Pencurian Ikan pic.twitter.com/t7ZmPu2VBH
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 4, 2020
Susi menuturkan, China tidak boleh melindungi pelaku Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUUF) alias penangkapan ikan ilegal. Sebab kejahatan ini merupakan kejahatan lintas negara.
"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," sebutnya.
Baca juga: Kegerahan Susi Soal Natuna: Bedakan Pencurian Ikan dengan Investasi!
Riuhnya permasalahan di Natuna membuatnya jadi topik yang paling banyak dicuitkan di twitter menggunakan hastag #NatunabBukanNacina. Setidaknya hingga pukul 08.20 WIB, cuitan telah mencapai angka 2.920.
"Ada apa dg pak menteri Luhut
Takut investasi China terganggu
Drpd Kedaulatan Negara !!
Lebih milih jadi jonggos drpd mempertahankan harga diri
#NatunaBukanNacina," tulis akun @OllaButterfly_.
"Jangan karena utang ke China Pemerintah jadi ayam sayur," ucap akun lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar maraknya kapal asing di perairan Natuna, Kepulauan Riau tidak dibesar-besarkan.