Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, Airbus Kalahkan Boeing

Kompas.com - 06/01/2020, 13:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com - Airbus SA menjadi pabrikan pesawat terbesar di dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 2011 pada tahun 2019 lalu.

Sepanjang tahun 2019, Airbus mengirimkan 863 unit pesawat, jauh di atas proyeksi dan naik 7,9 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 800 unit.

Angka tersebut pun jauh mengalahkan jumlah pesawat yang dikirim pesaingnya, Boeing Co.

Dilansir dari Reuters, Senin (6/1/2020), kondisi terbalik yang terjadi antara Airbus dan Boeing sudah diprediksi, sejalan dengan krisis yang menimpa Boeing akibat insiden pesawat 737 MAX. Krisis ini diyakini bakal terus berlanjut hingga tahun 2020.

Angka jumlah pengiriman pesawat yang dicetak Airbus pun menandai bahwa Boeing harus susah payah mengejar ketinggalan.

Baca juga: Airbus Bantah Dapat Keuntungan dari Kasus Boeing 737 MAX

Pasalnya, Boeing hanya mengirimkan 345 unit pesawat sepanjang Januari hingga November 2019. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pesawat yang dikirim pada tahun 2018, yakni 806 unit.

Sebagai informasi, pabrikan pesawat menerima pendapatan ketika pesawat dikirim. Angka tersebut pun dikurangi akumulasi progres pembayaran, sehingga kinerja pengiriman pesawat per akhir tahun sangat dipantau oleh investor.

Dari 863 unit pesawat yang dikirim Airbus, sebanyak 640 unit merupakan pesawat berbadan ramping. Airbus memecahkan rekor setelah mengalihkan ribuan pekerja dan membatalkan hari libur untuk menyelesaikan cadangan pesawat yang sudah separuh jadi dan tinggal menunggu penyesuaian desain kabin.

Biasanya pabrik-pabrik Airbus tutup pada periode libur Natal dan Tahun Baru.

Akan tetapi, pusat-pusat pengiriman dan penyelesaian perakitan pesawat Airbus tetap beroperasi hingga siang sebelum malam pergantian tahun, agar maskapai-maskapai Asia dan pasar lainnya bisa menikmati pesawat baru yang telah dipesan.

Baca juga: Airbus Ungguli Boeing

Airbus sendiri pun terdampak akibat keterlambatan dalam pemasangan layout baru yang rumit pada jet A321neo yang dirakit di Hamburg, Jerman.

Ini mengakibatkan puluhan pesawat model tersebut dan model lainnya disimpan di hanggar untuk menunggu desain konfigurasi final dan kedatangan lebih banyak tenaga kerja.

Namun, masalah dalam pemasangan kabin tersebut telah membatasi kemampuan Airbus untuk mengambil keuntungan dari gejolak pasar akibat pengiriman Boeing 737 MAX yang anjlok sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com