JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap penyebab banjirnya landasan pacu (runway) Bandara Halim Perdanakusuma pada Rabu (1/1/2020) lalu.
Basuki menyebut, drainase Bandar Udara Halim Perdanakusuma masih dangkal, yakni hanya berkisar 2 meter.
Akhirnya, drainase itu meluap dan menyebabkan banjir pada landasan pacu.
"Itu ada landasan, ada saluran masuk ke empang. Empangnya penuh dan meluap," kata Basuki Hadimuljono di BPK RI, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Baca juga: Bandara Halim Lumpuh, Penerbangan Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta
Untuk itu, pihaknya berencana memperlebar drainase di Bandara Halim dari yang semula hanya 20.000 meter kubik menjadi 50.000 meter kubik.
"Di (bandara) Halim itu ada empang yang akan diperlebar. Sekarang empang itu dangkal 2 meter. Nanti kita jadikan 5 meter. Segera (kita lakukan)," tutur Basuki.
Selain Bandara Halim Perdanakusuma, Basuki dan jajarannya mulai memperbaiki sistem drainase di berbagai titik. Mengingat, puncak musim hujan akan terjadi sekitar bulan Februari-Maret 2020 mendatang.
Kementerian PUPR pun melakukan survei terkait sistem drainase di titik-titik banjir.
Survei dilakukan di 180 titik banjir oleh 285 orang. Dari survei tersebut ditemukan banyak tanggul jebol, kecilnya saluran air, dan sistem drainase tertutup.
"Ini saya minta Dirjen SDA satu persatu kita minta untuk ditindaklanjuti sampai yang kecil-kecil. Sekarang prosesnya sudah mulai," tutur Basuki.
Baca juga: Ini Penerbangan Citilink yang Batal dari Bandara Halim Perdanakusuma
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.