Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Kian Mendidih

Kompas.com - 06/01/2020, 17:04 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak melonjak lebih dari 2 persen dipicu ketegangan di Timur Tengah.

Senin (6/1/2020) pukul 13.37 WIB, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange ada di 64,33 dollar AS per barel, naik 2,03 persen dibanding akhir pekan lalu.

Sementara harga brent untuk pengiriman Maret 2020 naik di atas 70 dollar AS per barel setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap irak di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran di Timur Tengah.

Harga minyak terus meroket setelah serangan udara AS di Irak yang menewaskan komandan Iran Wssem Soleimani pada Jumat pekan lalu.

Baca juga: AS-Iran Memanas, Erick Thohir Antisipasi Kenaikan Harga Minyak Dunia

Pembunuhan ini meningkatkan kekhawatiran tentang meluasnya konflik Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan minyak dari satu wilayah yang menyumbang hampir setengah dari produksi minyak.

Pada Minggu (5/1/2020) Presiden AS Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Irak, jika pasukan AS dipaksa mundur dari negara tersebut. Baghdad sebelumnya meminta pasukan AS dan pasukan AS lainnya untuk meninggalkan Irak.

Trump juga mengatakan AS akan membalas Iran jika Teheran menyerang balik setelah pembunuhan itu.

Analis Eurasia Group Ayham Kamel dalam sebuah catatan mengatakan, insiden ini akan memicu siklus panjang eskalasi regional dengan risiko signifikan terhadap aset AS dan infrastruktur energi Timur Tengah yang tetap berhenti sebelum perang.

"Tapi risiko konflik terbatas itu nyata. Ini akan mencakup serangan besar Iran terhadap target energi Teluk dan bentrokan angkatan laut langsung antara AS dan Iran." kata Kamel.

Baca juga: Susi dan Prabowo Beda Pendapat Soal Natuna, Ini Komentar Moeldoko

Analis memperkirakan harga minyak pada tahun 2020 berkisar antar US$ 65-US$ 75 per barel, berdasarkan peningkatan risiko terhadap infrastruktur minyak di wilayah tersebut.

Sementara itu, analis Capital Economics Caroline Bain mengatakan, insiden hari Jumat lalu telah menghilangkan kemungkinan pencabutan sanksi Iran, risiko penurunan besar terhadap perkiraan harga minyak kita.

"Terlepas dari peristiwa geopolitik, kami berharap pertumbuhan pasokan terkendala dan kenaikan permintaan moderat untuk mendorong harga minyak lebih tinggi dari 2020," imbuhnya dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters. (Herlina KD | Herlina Kartika)

Baca juga: Pasca Banjir, Lihat Lagi Pentingnya Asuransi Kerugian

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga minyak semakin memanas, dipicu ancaman AS yang akan menjatuhkan sanksi ke Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com