Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Emas Online di Bukalapak Naik 300 Persen pada 2019

Kompas.com - 07/01/2020, 13:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Optimistis penjualan emas secara online bakal tumbuh positif di 2020, platform belanja online Bukalapak siapkan berbagai strategi.

Apalagi, sepanjang 2019 aktivitas transaksi belanja emas online di Bukalapak berhasil naik hingga 300 persen.

"Kami melihat bahwa prospek penjualan emas online di tahun 2020 akan terus mengalami tren peningkatan," kata Dhinda Arisyiya, Head of Investment Solutions Bukalapak kepada Kontan, Senin (6/1/2020).

Dia menjelaskan, hal tersebut didasari beberapa inisiatif yang dilakukan Bukalapak untuk terus meningkatkan volume emas online melalui fitur BukaEmas. Selain itu, kondisi pasar dinilai belum terlalu stabil sehingga menjadikan emas sebagai pilihan investasi untuk lindung nilai.

Baca juga: Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp 1.000

Apalagi sepanjang 2019, Dhinda menyebutkan kinerja emas online di fitur BukaEmas di Platform Bukalapak naik signifikan atau lebih dari 300 persen baik dari jumlah emas kelolaan, maupun jumlah nasabah.

Kondisi tersebut juga disertai dengan pertumbuhan investor dan jumlah transaksi yang naik 100 persen selama periode 2018-2019.

"Angkanya meningkat sekitar lima kali lipat dalam waktu setahun terakhir. Pertumbuhan transaksi di BukaEmas mencapai 15 persen setiap bulannya selama 2019," jelasnya.

Bahkan, kenaikan transaksi di BukaEmas pada Harbolnas 12.12 juga diklaim cukup fantastis karena mampu tumbuh empat kali lipat terhadap volume rata-rata hariannya sejak Agustus.

Hal ini disertai upaya perusahaan yang meluncurkan pengembangan produk baru dari BukaEmas, tidak sebatas melakukan transaksi Jual-Beli Emas Fasilitas Penitipan (atau Tabungan Emas), nasabah juga bisa melakukan transaksi Jual-Beli Emas Sistem Cicilan (atau dikenal sebagai Cicil Emas). (Intan Nirmala Sari)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pertumbuhan penjualan emas online Bukalapak capai 300% di 2019, simak strategi 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com