JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan jasa pengiriman mengakui adanya kendala akibat banjir di Jabodetabek yang terjadi pada awal tahun ini. Pengiriman barang di titik banjir terpaksa ditunda beberapa waktu oleh JNE.
Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan pihaknya perlu melakukan penundaan atau reroute terlebih dahulu terhadap titik pengiriman yang terdampak banjir. Hal ini dilakukan perusahaan untuk melindungi keselamatan kurir pengiriman.
"Kami bisa pastikan bahwa kita telfon customer pastikan kita simpen di kantor atau di hub terdekat," kata dia di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Baca juga: Gandeng JNE, Donasi ke BenihBaik Bisa Scan Lewat Kemasan Paket
Berdasarkan perhitungan sementara, sejak tanggal 1 Januari 2020, jumlah pengiriman barang di Jabodetabek turun sebesar 10 - 15 persen per harinya akibat banjir.
Eri tidak bisa mendetail jumlah paket yang dikirimkan setiap harinya di Jakarta. Namun, saat ini rata-rata per harinya JNE mengirimkan 1,4 juta ke seluruh Indonesia, dimana sekitar 40 persen diantaranya merupakan wilayah Jabodetabek.
Kendati demikian, Eri memastikan bahwa pihaknya tidak mengalami kerugian aset seperti gudang atau kendaraan pengiriman barang.
"Tapi akses kita keluar dari hub, akses kita pengiriman yang jadi terhambat," ujarnya.
Pada kesempatan ini Eri menegaskan JNE menerima klaim kerugian bagi pelanggan yang waktu pengirimannya telah melewati batas.
"Kompensasi ada sesuai dengan tentang prodaknya, artinya kalau kiriman next day kita akan langsung ganti," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.