Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Perusahaan yang Untung Gede karena Perang, dari AS Mendominasi

Kompas.com - 08/01/2020, 14:57 WIB
Muhammad Idris,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

7. Airbus

Produsen pesawat komersial berbasis di Eropa ini juga mendapatkan untung besar dari peredaran senjata global. Bersama dengan BAE System, Airbus ikut mengembangkan jet tempur tandingan pabrikan AS dan Rusia, Eurofighter Typhoon, yang dijual ke berbagai negara.

Perusahaan ini juga menerima order pesawat angkut militer jenis A400M dan C295. Di luar senjata, perusahaan juga menyediakan perangkat komunikasi bagi NATO, dan penyedia cybersecurity bagi Departemen Pertahanan negara-negara di Uni Eropa.

Keuntungan perusahaan di 2018 tercatat sebesar 3,9 miliar dollar AS dengan porsi senjata militer menyumbang 11,65 miliar dari total penjualan atau 15 persennya.

8. Leonardo

Leonardo jadi satu-satunya perusahaan Italia yang masuk jajaran 100 kontraktor pertahanan terbesar dunia. Produknya beragam mulai dari helikopter, jet tempur, sistem informasi pertahanan, torpedo, amunisi, hingga drone.

Produknya hampir menyebar di 150 negara dengan pelanggan terbesarnya datang dari Inggris, AS, dan Polandia. Tahun 2018, perusahaan membukukan laba sebesar 664,8 juta dollar AS dengan penjualan senjata sebesar 9,82 miliar dollar AS atau sekitar 68 persen dari total sales.

9. Almaz Antey

Didirikan pada tahun 2002 di bawah arahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Almaz-Antey adalah BUMN militer terbesar milik Rusia. Perusahaan ini jadi satu-satunya perusahaan Rusia yang masuk 10 besar produsen senjata terbesar dunia.

Pada Juli 2014, Departemen Keuangan AS menempatkan Almaz-Antey ke daftar perusahaan yang dilarang melakukan bisnis dengan AS. Sanksi itu dijatuhkan karena keterlibatannya dalam konflik di Ukraina Timur dan Crimea.

Almaz-Antey memiliki penjualan senjata dan layanan militer sebesar 9,64 miliar dollar AS pada tahun 2018, menurut perkiraan SIPRI. Sementara keuntungannya sebesar 1,79 juta dollar AS.

10. Thales

Thales merupakan perusahaan yang berbasis di Paris yang berspesialisasi dalam teknologi kedirgantaraan dan jasa militer. Beberapa produk andalannya seperti radar dan sistem pendukung pada rudal.

Penjualan senjata perusahaan mencapai 9,47 miliar dollar AS atau menyumbang setengah dari total pendapatan 2018, meski nilainya relatif kecil dibanding para pesaingnya dari AS dan Eropa. Sementara keuntungannya tercatat 4,2 miliar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com