Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Harga Minyak Bisa Naik ke 100 Dollar AS Per Barrel jika Iran Blokir Selat Hormuz

Kompas.com - 09/01/2020, 06:58 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak diproyeksikan bakal meroket jika Iran memblokir Selat Hormuz. Hal ini mengingat ketegangan geopolitik yang meningkat antara AS dan Iran yang memicu kekhawatiran meluasnya konflik di Timur Tengah.

Melansir CNBC, James Eginton, analis investasi di Tribeca Investment Partners, menilai, para pelaku pasar energi semakin khawatir dampak tersebut dapat mengganggu pasokan minyak mentah regional. Konflik ini juga telah mendorong choke point (jalur sempit) minyak terpenting di dunia kembali menjadi sorotan global.

Eginton mengatakan, langkah Iran untuk sepenuhnya mematikan pasokan minyak mentah di Selat Hormuz akan membuat harga minyak mentah semakin tinggi.

Baca juga: Ekonom BNI: Lonjakan Cadev Mampu Menahan Indonesia dari Krisis AS-Iran

Terletak di antara Iran dan Oman, Selat Hormuz adalah jalur distribusi perairan yang sempit, tetapi penting secara strategis karena menghubungkan produsen minyak mentah di Timur Tengah dengan pasar utama di seluruh dunia.

Pada 2018, aliran minyak yang melewati Selat Hormuz rata-rata mencapai 21 juta barrel per hari. Itu setara dengan sekitar 21 persen dari konsumsi cairan minyak bumi global.

"Jika Iran memblokir Selat Hormuz, maka pengiriman minyak akan meningkat hingga 100 dollar AS per barrel. Selama beberapa hari ke depan, jika Iran mulai berusaha memblokir Selat Hormuz maka harga minyak akan jauh lebih tinggi," kata Eginton.

Di Benchmark internasional, minyak mentah Brent diperdagangkan 68,87 dollar AS per barrel pada Rabu pagi dan kini naik hampir 0,9 persen ke 71,75 dollar AS per barrel di awal sesi perdagangan. Ini merupakan level tertinggi sejak September 2019.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS yang diperdagangkan dengan harga 63,02 dollar AS per barrel naik sekitar 0,4 persen di level 65,65 dollar AS per barrel di awal perdagangan.

Kenaikan harga minyak terbaru menyusul konfirmasi dari pejabat Pentagon, di mana Iran meluncurkan lebih dari 12 rudal balistik di beberapa pangkalan militer yang menampung pasukan AS pada dini hari tadi.

Serangan rudal itu terjadi selang beberapa jam setelah pemakaman Qasem Soleimani, seorang komandan militer Iran yang tewas oleh pesawat tak berawak AS di Bandara Internasional Baghdad, akhir pekan lalu.

Potensi eskalasi lebih lanjut mendorong beberapa pihak untuk mengantisipasi kekurangan pasokan minyak yang tidak direncanakan di Timur Tengah.

Francisco Blanch, kepala penelitian komoditas dan turunannya dari Bank of America, mengatakan, ia yakin jika Iran menutup Selat Hormuz, kemungkinan besar akan mengirim minyak mentah berjangka dengan harga tinggi.

"Mengingat kekhawatiran Iran akan respons militer AS yang kuat, itu akan menyebabkan lonjakan harga minyak sebesar 20 dollar AS hingga 40 dollar AS per barrel," ungkapnya.

Administrasi Informasi Energi (EIA) memperkirakan bahwa 76 persen dari minyak mentah dan kondensat yang bergerak melalui choke point didistribusikan ke pasar Asia pada tahun 2018.

Adapun negara tujuan terbesar, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, yang berkontribusi memasok 65 persen aliran minyak mentah.

Wall Street Journal melaporkan, operator kapal tanker negara Arab Saudi, Bahri, telah menangguhkan transit melalui Selat Hormuz.

Kapal perang Inggris juga dilaporkan sudah ditempatkan di dekat Teluk untuk mendukung tanker minyak berbendera Inggris melalui Selat Hormuz jika diperlukan.

"Meskipun saya merasa itu tidak mungkin, gangguan signifikan terhadap pasokan minyak melalui Selat Hormuz dapat mengantarkan era baru, di mana harga minyak bakal berada pada tiga digit," kata Stephen Brennock, analis minyak di PVM Oil Associates.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com