Merosotnya pertumbuhan AS tersebut merupakan dampak dari peningkatan tarif masuk yang berdampak pada naiknya ongkos perdangan AS. Selain itu, ketidakpastian hubungan AS dengan banyak negara di dunia pun turut menekan pertumbuhan negara tersebut karena menekan kepercayaan pasar.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Eropa pun lebih lemah, dengan hanya tumbuh 1 persen di 2020. Pasalnya, kawasan tersebut tengah dihadapkan pada masalah sektor industri yang mulai lesu.
Sementara untuk China, untuk pertama kalinya sejak 1990 akan tumbuh di bawah 6 persen tahun ini. Dan pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng tersebut akan terus merosot setiap tahunnya.
Adapun beberapa negara berkembang diproyeksi bakal menunjukkan perbaikan di tahun 2020 ini. Beberapa negara yang menunjukkan perbaikan kinerja ekonomi adalah Turki, Brazil, Meksiko, dan Rusia.
Baca juga: Bill Gates: Kekayaan Saya Bukti Ketidakadilan Ekonomi Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.