Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Naik Gaji di 2020? Simak 6 Tips Negosiasinya

Kompas.com - 10/01/2020, 08:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Popsugar

NEW YORK, KOMPAS.com - Di tahun yang baru, tidak ada salahnya menargetkan kenaikan gaji. Apalagi jika dalam setahun terakhir kinerja Anda di kantor cukup cemerlang.

Untuk mencapai keinginan Anda itu, pastikan bahwa atasan tahu Anda pantas menerima kenaikan gaji. Jangan sungkan ajukan atau negosiasikan kenaikan gaji Anda saat evaluasi kinerja.

Dikutip dari Popsugar, Jumat (10/1/2020), Jim Hopkinson, penulis buku Salary Tutor: Learn the Salary Negotiation Secrets No One Ever Taught You memberikan 6 tips untuk menegosiasikan kenaikan gaji.

1. Buat daftar pencapaian

Sebelum mengajukan kenaikan gaji ke atasan, pastikan Anda membekali diri dengan "amunisi" yang cukup. Salah satunya dengan membuat daftar pencapaian Anda selama ini di perusahaan.

"Dari hari pertama Anda bekerja, Anda harus membuat dokumen sederhana yang memuat daftar pencapaian-pencapaian Anda," kata Hopkinson.

Baca juga: Ditanya soal Gaji Saat Wawancara Kerja, Begini Jawabnya

Jangan lupa perbarui daftar dengan pencapaian teranyar secara berkala. Hopkinson mengungkapkan, daftar ini akan menjadi amunisi yang digunakan saat evaluasi kinerja.

"Atau peluru bagi CV Anda jika Anda memutuskan untuk move on," imbuh Hopkinson.

2. Pastikan Anda terlihat

Hopkinson menyebut, penting juga bagi Anda untuk "terlihat" oleh atasan. Ia memberi contoh adalah mengajukan diri untuk proyek penting dan lebih banyak terlibat di perusahaan secara umum.

3. Cek kondisi keuangan perusahaan

Sebelum meminta kenaikan gaji, pastikan dulu kondisi keuangan perusahaan. Jangan sampai Anda mengajukan kenaikan gaji saat keuangan perusahaan sedang sulit, sehingga kenaikan gaji menjadi sulit.

"Ketika menegosiasikan gaji dalam kondisi ekonomi yang buruk, posisikan diri Anda untuk bekerja dalam proyek-proyek yang menghasilkan pendapatan dengan insentif dan bonus," terang Hopkinson.

Baca juga: Gaji Hanya Numpang Lewat, Atasi dengan 3 Langkah Ini

4. Tekankan kinerja Anda

"Ketika meminta kenaikan (gaji), jangan mengeluh tentang tingginya tagihan yang harus Anda bayar atau gaji yang diperoleh rekan kerja. Ini adalah tentang kinerja Anda," sebut Hopkinson.

5. Pertimbangkan waktu yang tepat

Sebelum mengajukan kenaikan gaji, pastikan dulu periode evaluasi kinerja di perusahaan Anda, apakah misalnya setahun sekali atau setahun dua kali.

"Mengetahui kapan anggaran operasional (perusahaan) dibuat atau disetujui sangatlah penting, sehingga Anda mengajukan angka sebelum dana dialokasikan," ujar Hopkinson.

Baca juga: 3 Sektor Ini Janjikan Gaji Besar pada 2020, Berapa Besarannya?

6. Pastikan suara Anda didengar

"Pastikan untuk meningkatkan komunikasi dalam minggu-minggu atau bulan-bulan sebelum evaluasi. Apakah Anda memperoleh klien baru atau sedang dikejar tenggat waktu?" ungkap Hopkinson.

Pastikan atasan mengetahui pekerjaan-pekerjaan Anda itu. Dengan demikian, atasan dapat mengetahui pencapaian teranyar Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com