Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sudah Kantongi Nama-nama Calon Bos Garuda

Kompas.com - 10/01/2020, 12:37 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengantongi nama calon direksi PT Garuda Indonesia Tbk.

Namun, dia belum mau mengungkapkan siapa saja sosok yang akan memimpin maskapai plat merah tersebut.

Garuda Insya Allah hari ini direksinya sudah ada, (kalau) jajaran komisaris mungkin masih minggu depan," ujar Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Menerbangkan Kembali Sang Garuda yang Tengah Terpuruk

Erick juga tak mau menyebut apakah jajaran bos Garuda Indonesia itu berasal dari kalangan internal perusahaan tersebut.

Dia pun meminta publik bersabar untuk mengetahui siapa saja sosok yang akan menjadi direksi Garuda Indonesia. Sebab, Garuda Indonesia merupakan perusahaan terbuka.

Pengumuman nama-nama jajaran direksi dan komisarisnya harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia yang akan diselenggarakan pada 22 Januari 2020 nanti.

“Nanti saya ngomong dibilang melanggar, padahal mohon maaf kadang kita sebagai pemegang saham ingin pastikan figur yang diberikan adalah figur yang tepat," kata Erick.

Baca juga: Garuda Indonesia Punya 7 Anak dan 19 Cucu Perusahaan

Namun, dia memastikan pemilihan bos-bos Garuda Indonesia dilakukan setelah mendengar masukan dari sejumlah pihak.

“Kita itu ingin profesional maunya transparan, saya percaya mekanisme penilaian publik kadang-kadang lebih mantap daripada birokrasi yang kegendutan," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecat lima direksi Garuda Indonesia.

Kelima direksi tersebut adalah Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Ari Askhara, Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto serta Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.

Mereka dicopot karena diduga terlibat dalam kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton dari luar negeri.

Baca juga: Luhut: Kalau Garuda Ditinggalkan, Emang Mau Terbang Naik Gagak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com