TOKYO, KOMPAS.com - Harga minyak mentah turun signifikan pada Jumat (10/1/2020) terdorong sentimen ancaman perang Timur Tengah yang kini sudah surut.
Mengutip Reuters, Jumat (10/1/2020), investor mengalihkan perhatian kepada prospek pertumbuhan ekonomi dan kenaikan persediaan minyak mentah dan produk AS.
Minyak mentah Brent LCOc1 turun 20 sen, atau 0,3 persen menjadi 65,17 dollar AS per barel. Selama enam pekan, minyak mentah Brent turun sebanyak 5 persen.
WTI turun 20 sen atau 0,3 persen menjadi 59,36 dollar AS per barrel. Selama enam pekan WTI turun 6 persen berdasarkan harga terbaru.
Baca juga: Menurut Menteri ESDM, Ini Risiko Fluktuasi Harga Minyak ke Ekonomi RI
Harga minyak mentah saat ini sudah menunjukkan penurunan, di mana sebelumnya serangan pesawat tanpa awak AS yang membunuh seorang jenderal Iran membuat lonjakan sampai 4 persen dari harga minyak mentah.
"Meskipun pasar mengapresiasi risiko yang lebih rendah dari gangguan sisi pasokan di Timur Tengah, kami masih berpikir masih ada beberapa risiko yang berkelanjutan untuk output dari masalah geopolitik di kawasan ini," tulis analis J.P.Morgan.
Administrasi Informasi Energi AS menyebut, meskipun investor minyak fokus pada daerah-daerah yang jauh dari konflik, stok minyak mentah di produsen terbesar dunia naik dari proyeksi minggu lalu dan persediaan bensin juga naik.
"Ada sangat banyak pasokan di sana," kata seorang eksekutif minyak di Jepang.
Menurut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dampak konflik ini, membuat pesawat Ukraina jatuh di Iran pada Rabu dini hari yang menewaskan seluruh penumpang. Insiden ini dinilai akibat rudal salah sasaran. Namun, Iran membantah kecelakaan akibat tertabrak rudal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.