Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Iran-AS Mereda, Rupiah Ditutup Perkasa di Akhir Pekan

Kompas.com - 10/01/2020, 17:33 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS perkasa pada penutupan perdagangan di pasar spot pada Jumat (10/1/2020) .

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup Rp 13.772 per dollar AS atau menguat sangat signifikan sebesar 82 poin atau 0,60 persen dibanding penutupan Kamis Rp 13.854 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terdorong sentimen alih fokus dari konflik AS dan Iran ke rencana penandatanganan kesepakatan dagang AS dan China.

Baca juga: Harga Minyak Terus Turun setelah Konflik AS dan Iran Mereda

"Penguatan rupiah ini didukung oleh prospek membaiknya hubungan dagang AS dan China, yang mendorong pertumbuhan ekonomi global," kata Ariston kepada Kompas.com.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim juga menyebutkan konflik AS dan Iran yang mereda dengan menghentikan konfrontasi pertempuran mendorong sentimen positif pada rupiah.

"Prospek perang di Timur Tengah surut pada hari Rabu ketika Amerika Serikat dan Iran mundur dari konfrontasi lebih lanjut," kata Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan gejolak geopolitik akan memberikan pengaruh dalam jangka pendek. Meski demikian, otoritas moneter akan terus memantau perkembangan global.

Baca juga: BI Sebut Dampak Gejolak Iran Vs AS Tak Signifikan ke Rupiah

Ia menilai, pelaku pasar sedang sedang penandatanganan kesepakatan dagangan fase pertama antara Amerika Serikat dengan China yang akan diteken pekan depan.

Di sisi lain, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 akan tumbuh 3 persen sampai 3,1 persen atau meningkat dari 2,9 persen.

"Dengan membaiknya ekonomi global membawa berkah terhadap perekonomian dalam negeri di mana mata uang garuda diawal tahun 2020 menjadi mata uang terbaik di Asia," kata dia.

Hal ini dinilai sebagai momen yang baik yang bisa membuat modal asing terus masuk ke pasar dalam negeri.

Baca juga: BEI: Investor Asing Tak Terpengaruh Isu Saham Gorengan Jiwasraya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com