Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rivalitas Nelayan Lokal Vs Kapal Ikan Asing di Natuna

Kompas.com - 12/01/2020, 11:54 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sebelumnya diberitakan, Herman, Ketua Nalayan Kabupaten Natuna kepada Kompas.com mengatakan, kapal ikan asing kerap masuk menangkap ikan di perairan Natuna, tepatnya di titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut.

“Rata-rata KIA asal Vietnam dan China, masuknya ke sana (titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut),” kata Herman Selasa (31/12/2019) lalu.

Sebelumnya, lanjut Herman tidak saja di sebelah timur dan utara pulau Laut yang merupakan pulau terluar yang masuk dalam Kabupaten Natuna, sebelah selatan juga kerap masuk kapal ikan asing.

Hanya saja untuk selatan saat ini kapal ikan asing tersebut sudah mulai takut dan saat ini merajalela masuk di sebalah utara dan timur pulau Laut.

Nelayan Natuna diusir coast guard China

“Koordinat 108 hingga 109 memang bersinggungan langsung dengan laut Tiongkok, bahkan coast guard dari Tiongkok tidak segan-segan mengusir nelayan Natuna atau nelayan Indonesia lainnya agar tidak mencari ikan di sana,” jelasnya.

Parahnya lagi, Lanjut Herman terkadang nelayan asing dari Vietnam dan China kerap melakukan arogansi apabila melihat nelayan Natuna. Sebab dari segi kapal, antara KIA Vietnam dan China jauh lebih besar dari kapal nelayan Natuna.

Baca juga: Nelayan: Jangan Anggap Sepele Masuknya Kapal China ke Natuna

“KIA Vietnam dan Tiongkok rata-rata di atas 30 GT, sementara Natuna hanya 7 sampai 10 GT itu pun jarang-jarang, karena kebanyakan kapal Natuna kecil-kecil, sehingga kalau ditabrak atau disenggol, kapal Natuna bisa terbalik dan tenggelam,” paparnya.

Herman mengatakan, mereka para nelayan Natuna berharap aparat terkait serius menjaga perbatasan laut Indonesia, terutama yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. “Kalau bisa 24 Jam, karena saat ini tidak satu dua lagi, terkadang sampai lima bahkan lebih,” ungkapnya.

(Sumber: KOMPAS.com/Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com