Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Jatim Punya MRT dan LRT? Khofifah: Tidak Lama Lagi!

Kompas.com - 13/01/2020, 10:08 WIB
Muhammad Idris,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyusul DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim) akan jadi daerah kedua yang direncanakan akan segera memiliki dua transportasi masal berbasis rel, yakni Mass Rapid Transit (MRT) hingga Light Rail Transit (LRT).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pembangunan kedua transportasi publik tersebut tak akan menunggu waktu lama lagi. Rancangan desain kedua transportasi publik di Jatim itu juga sudah rampung.

"Kalau kemarin ada yang nanya, kapan Jawa Timur punya MRT dan LRT, maka beginilah kira-kira penampakan desain transportasi publik Jatim yang akan datang," kata Khofifah sembari menunjukan video desain MRT dan LRT seperti dilihat dari akun Instagram resminya, Senin (13/1/2020).

Moda transportasi ini, lanjut dia, nantinya akan sambung menyambung antar daerah, kawasan perekonomian, dan kawasan industri. MRT dan LRT akan saling menghubungkan pusat perekonomian antara lain Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

Khofifah optimis realisasi pembangunan MRT dan LRT bisa dieksekusi dalam waktu dekat ini. Pasalnya, aturan Peraturan Presiden MRT dan LRT Jatim telah terbit.

"Terus muncul lagi pertanyaan, kapan? Maka saya akan menjawab, Insya Allah tidak lama lagi karena Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pembangunan Kawasan di Jatim telah ditandatangani Presiden Jokowi akhir tahun 2019 lalu," ungkap Khofifah.

Baca juga: Genjot Ekonomi Syariah di Jatim, Ini yang Dilakukan Khofifah

"Doakan lancar dan monggo, jika ada yang ingin urun rembuk," katanya lagi.

Menurut mantan Menteri Sosial ini, MRT dan LRT penting dalam rangka peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan yang berdampak pada perekonomian regional dan nasional dilakukan percepatan pembangunan di Jatim.

Beberapa proyek besar lain yang tengah dikebut Pemprov Jatim lainnya antara lain pembangunan Kawasan Bromo Tengger Semeru, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosasi.

Proyek infrastruktur lainya yakni pembangunan jalan tol yang menghubungkan Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Manyar, Bunder.

LRT atau MRT

Sebelumnya, Khofifah mengatakan pembangunan LRT di Jawa Timur dilirik sejumlah investor asing. Disebutkannya, terdapat 3 investor asing dari 3 negara berbeda tertarik ikut membangun LRT di ibu kota Jawa Timur, Surabaya.

"Sudah ada yang tertarik, ada Inggris, Perancis, China juga," kata Khofifah ditemui di Jakarta, Minggu (16/9/2019) lalu.

Selain itu, LRT dipilih karena dinilai lebih murah ketimbang Moda Raya Terpadu (MRT), meski sebetulnya warga Jawa Timur juga ingin memiliki MRT sebagai moda transportasi andalan di provinsinya.

Pemilihan LRT ini, kata Khofifah, agar setiap daerah di Jawa Timur bisa terkoneksi dengan harga murah dan terjangkau.

Baca juga: Sempat Terganggu karena Banjir, Operasional LRT Jakarta Kembali Normal

"Warga Jawa Timur kepingin LRT. Kalau MRT sebenarnya juga kepingin tapi terlalu mahal," kata Khofifah.

Dia menyatakan, pihaknya telah memiliki sejumlah indeks pembandingan harga antara LRT dan MRT. Hasilnya, pembangunan LRT jauh lebih murah ketimbang MRT.

"Jadi kita sudah dapat indeksnya per Km LRT berapa dan MRT berapa," ucap Khofifah.

(Sumber: KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya | Editor: Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com