Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Strategi Produktif ala Jeff Bezos

Kompas.com - 13/01/2020, 14:00 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak mengenal Jeff Bezos yang saat ini dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia, sekaligus CEO Amazon?

Melihat kesuksesannya, mungkin kita berpikir bahwa Bezos sangat bekerja keras, seperti kurang tidur, rapat, dan menghabiskan waktunya hanya bekerja.

Namun, nyatanya Bezos sendiri mengatakan untuk sukses dirinya tak bekerja secara keras. Cukup memiliki strategi dan pola hidup yang baik, hal itu membuatnya produktif hingga saat ini.

Dikutip dari Inc.com, Senin (13/1/2020), berikut ini tiga kuncinya untuk menjadi produktif:

1. Tidur yang cukup

Selama bertahun-tahun, studi telah menunjukkan bahwa tidur yang baik membantu kita untuk berpikir jernih dalam mengelola informasi dan mengambil keputusan.

Menurut The National Sleep Foundation, ketika seseorang tidak bisa mendapatkan tidur yang berkualitas, hal itu dapat merusak pikiran orang yang bersangkutan.

Baca juga: Satu Ide Sederhana Ini Mampu Melejitkan Bisnis Amazon

Bezos mengatakan, dia salah satu orang yang percaya bahwa tidur lebih awal dan minimal 8 jam membantunya berpikir jernih.

"Aku berpikir lebih baik, aku punya lebih banyak energi, suasana hatiku lebih baik," katanya.

2. Tak perlu datang begitu pagi

Bagi setiap orang, memulai pekerjaan di pagi hari adalah jam terbaik untuk produktif. Namun, berbeda dengan Bezos yang percaya bahwa produktif tak selamanya harus pagi-pagi.

"Bermain-main di pagi hari - membaca koran, minum secangkir kopi, dan sarapan bersama anak-anak - itu yang saya lakukan," ucapnya.

Bezos mengatakan bahwa pagi hari adalah waktu yang cocok untuk melakukan aktivitas yang disenangi, sebab pikiran akan lebih fresh ketika memasuki siang hari.

Untuk Bezos, waktu yang tepat memulai bekerja adalah mulai pukul 10 pagi. Dia mengatakan, itu membantu dirinya dan perusahaan bisa lebih inovatif.

3. Harus membuat keputusan yang cepat

Sebagai seorang eksekutif senior, Bezos mengatakan bahwa pekerjaan utamanya adalah membuat sejumlah keputusan berkualitas tinggi.

Bezos mengatakan, bagi bisnis, mengambil keputusan dengan cepat adalah hal yang bagus, sebab di era persaingan saat ini semua perusahaan harus cepat menentukan arahnya.

Dia sendiri mengakui memang tak mudah mengambil keputusan setiap harinya, apalagi untuk perusahaan besar. Namun, dia selalu mengusahakan perusahaan dapat menentukan sikap dengan cepat.

"Anda harus entah bagaimana membuat keputusan yang berkualitas tinggi, kecepatan tinggi. Mudah bagi start-up dan sangat menantang bagi organisasi besar. Tim senior di Amazon bertekad untuk menjaga kecepatan pengambilan keputusan kami tetap tinggi. Kecepatan penting dalam bisnis - ditambah lingkungan pengambilan keputusan dengan kecepatan tinggi juga lebih menyenangkan," ucap Bezos.

Bezos mengatakan, membuat beberapa keputusan penting akan membuat Amazon dan usaha-usaha lainnya bergerak maju.

"Meskipun Amazon adalah perusahaan besar, saya ingin memiliki hati dan semangat perusahaan kecil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com