JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan aplikasi Gojek angkat bicara soal kasus penipuan konsumen yang melibatkan mitra driver ojek online (ojol).
VP Region Corporate Affairs Michael Reza Say menjelaskan, modus penipuan yang melibatkan driver ojol kerap terjadi usai akun mitra Gojek diretas oleh peretas.
"Mereka (driver) telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering melalui telepon," ujarnya, kepada Kompas.com, Senin (13/1/2020).
Baca juga: Pelanggan Gojek Tertipu Oknum Driver, Rp 9 Juta Raib
Usai akun mitra Gojek diretas, peretas dapat memanfaatkan aplikasi untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
"Jadi penipu dengan mengatasnamakan mitra driver Gojek, meminta customer mentransfer sejumlah uang ke akun penipu," katanya.
Apabila kejadian tersebut menimpa seorang konsumen, Gojek mengaku siap untuk mendampingi korban untuk melakukan laporan ke pihak berwajib.
Salah satu bentuk pendampingan yang dilakukan ialah dengan mengumpulkan bukti untuk proses pembuatan laporan.
Baca juga: Pelanggannya Tertipu Oknum Driver hingga Rp 9 Juta, Ini Respons Gojek