Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Penipuan, Gojek Hanya Terima 3 Cara Pembayaran Ini

Kompas.com - 13/01/2020, 14:51 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan aplikasi Gojek angkat bicara soal kasus penipuan konsumen yang melibatkan mitra driver ojek online (ojol).

VP Region Corporate Affairs Michael Reza Say menjelaskan, modus penipuan yang melibatkan driver ojol kerap terjadi usai akun mitra Gojek diretas oleh peretas.

"Mereka (driver) telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering melalui telepon," ujarnya, kepada Kompas.com, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Pelanggan Gojek Tertipu Oknum Driver, Rp 9 Juta Raib

Usai akun mitra Gojek diretas, peretas dapat memanfaatkan aplikasi untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

"Jadi penipu dengan mengatasnamakan mitra driver Gojek, meminta customer mentransfer sejumlah uang ke akun penipu," katanya.

Apabila kejadian tersebut menimpa seorang konsumen, Gojek mengaku siap untuk mendampingi korban untuk melakukan laporan ke pihak berwajib.

Salah satu bentuk pendampingan yang dilakukan ialah dengan mengumpulkan bukti untuk proses pembuatan laporan.

Baca juga: Pelanggannya Tertipu Oknum Driver hingga Rp 9 Juta, Ini Respons Gojek

Michael berharap konsumen Gojek dapat lebih berhati-hati merespon tindak mencurigakan dari driver ojol. Seperti contoh melakukan transfer ke suatu akun virtual.

Pasalnya bentuk pembayaran yang diakomodir oleh Gojek hanya terbagi ke dalam tiga bentuk yakni uang tunai, Gopay, dan layanan PayLater.

"Kami berharap setelah beberapa kasus yang terjadi, masyarakat senantiasa berhati-hati dan waspada dengan modus penipuan semacam ini atau meminta kode OTP dengan mengatasnamakan Gojek," tutur dia.

Baca juga: Marak Penipuan, Taspen Tegaskan Tak Pernah Bagi Dividen ke Pensiunan

Bagi pengguna dan mitra yang memiliki keraguan atau kecurigaan, Michael menghimbau untuk langsung menghubungi customer service Gojek. Layanan aduan dapat diakses melalui nomer telepon 021-50251110 atau customerservice@go-jek.com.

Sebagai informasi, saat ini tengah ramai dibicarakan kasus penipuan yang menimpa seorang karyawati asal Jakarta bernama Agnes Setia Oetama.

Agnes mengalami penipuan dari seorang oknum driver Gojek. Atas kejadian tersebut, Agnes harus kehilangan uang hingga Rp 9 juta.

Baca juga: Masalah Asabri Tak Bisa Diselesaikan dengan Cara Jiwasraya, Kenapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com