Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Ingin Contek Masdar City di UEA

Kompas.com - 13/01/2020, 17:08 WIB
Muhammad Idris,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkesima dengan Masdar City, kota masa depan yang dibangun Uni Emirat Arab dengan hampir seluruh energinya berasal dari sumber ramah lingkungan.

Menurut Jokowi, apa yang diterapkan di Masdar City bisa diduplikasi pada pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

"Dalam membangun ibu kota baru, kami cenderung ingin belajar dari perintis perencanaan kota, termasuk tuan rumah kita pekan ini di Kota Masdar di Abu Dhabi dan lainnya," kata Jokowi saat menyampaikan pidato di Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2020, dikutip dari Antara, Senin (13/1/2020).

Menurut dia, apa yang dilakukan UEA membangun Masdar City menunjukkan betapa pentingnya penggunaan energi terbarukan pada masa depan, meski negara tersebut kaya minyak.

"Untuk menginvestasikan di masa depan, di mana energi terbarukan dan teknologi bersih menciptakan kehidupan berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi dan sosial," kata Jokowi.

Di acara ADWS 2020, Jokowi juga memamerkan rencana pembangunan ibu kota baru yang bakal mengusung konsep smart city.

Baca juga: Kata Luhut, Miliaran Dollar AS Investasi UEA Juga untuk Ibu Kota Baru

"Kami tidak membangun kota administratif yang kecil, melainkan kota metropolis yang serba pintar," ungkap Jokowi.

Pangeran UEA jadi dewan pengarah

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Jokowi meminta kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) untuk menjadi ketua dewan pengarah dalam pembangunan ibu kota negara baru.

"Title-nya masih belum ditentukan, tetapi beliau akan berperan sebagai dewan pengarah bersama beberapa nama lain. Presiden menekankan bahwa dalam pembangunan ibu kota baru, untuk pembangunan gedung dan fasilitas pemerintahan dilakukan seluruhnya dengan dana APBN, selain dari itu, akan dilakukan dengan dana swasta dan investasi," ujar Luhut.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, UEA juga tertarik berinvestasi di pulau-pulau yang ada di Indonesia untuk mengembangkan potensi wisata.

Lalu disinggung juga investasi di Aceh yang akan dilakukan oleh adik dari MBZ, Syekh Hamid.

"Pekan depan pihak UEA dan pemerintah provinsi akan membicarakan ini, alasan mereka ingin berinvestasi di Aceh karena jarak terbang dari Abu Dhabi kira-kira hanya lima jam," katanya.

Selain itu, UEA juga menawarkan kerja sama dalam pendidikan bagi para ulama dan kerja sama di bidang teknologi.

"Selama ini menurutnya, kita hanya melihat ke Barat, inilah saatnya kita melihat dan bekerja sama dengan Timur," katanya.

Pemerintah Indonesia kerap mengunjungi UEA untuk memastikan keminatan mereka berinvestasi di Indonesia. Dalam waktu enam bulan, UEA memutuskan sepakat berinvestasi dan akan dilakukan penandatanganan kesepakatan tersebut.

Baca juga: Ketemu Jokowi, Pangeran UEA Tawari Investasi Rp 314 Triliun

"Seperti yang disampaikan Presiden, ini adalah deal terbesar mungkin dalam sejarah Indonesia yang disepakati, yaitu dengan Uni Emirat Arab. Hanya dalam waktu enam bulan. Ada yang satu yang sedang difinalisasi oleh Menteri BUMN, yaitu Sovereign Wealth Fund ( SWF). Yang masuk ke dalam ( proyek) SWF ini adalah UEA, Softbank, IDFC dari Amerika Serikat, dan tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang ikut bergabung," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, UEA ingin lebih banyak lagi ikut dalam pembangunan di Indonesia. Mereka menganggap Indonesia adalah saudara dan merupakan negara berpenduduk muslim terbesar.

"Dari perbincangan tadi diungkap bahwa pihak UEA akan menjadi kontributor terbesar dalam proyek SWF di antara yang lainnya. Mungkin ini baru pertama kali terjadi, pihak-pihak yang bermodal besar bekerja sama dalam satu proyek," katanya.

Sumber: KOMPAS.com/Ade Miranti Karunia | Editor: Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com